Wacana Diduetkan, Harga Diri PDIP Jatuh Jika Ganjar Cawapres Anies?

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 24 Agustus 2023 | 10:15 WIB
Wacana Diduetkan, Harga Diri PDIP Jatuh Jika Ganjar Cawapres Anies?
Ganjar Pranowo (Instagram/@ganjar_pranowo) - Anies Baswedan (Instagram/@aniesbaswedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tadi saya juga minta penjelasan ibu ketua umum, bahwa itu (capres-cawapres) adalah ranah dari Ibu Ketua Umum dan sampai saat ini belum diputuskan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di Yogyakarta pada Selasa (22/8/2023).

Hasto lantas membeberkan kriteria cawapres yang diinginkan PDIP untuk berduet dengan Ganjar. Pertama, sosok itu bukan hanya menawarkan keunggulan elektoral.

"Tapi kemampuan teknokratiknya, kesesuaian terhadap ideologi, sejarah perjuangan bangsa, pemahaman terhadap komitmen fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara, itu jadi satu hal sangat penting," ungkap Hasto. 

Hal penting lainnya adalah terkait karakter cawapres harus sesuai dengan ideologi PDIP. Hasto mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. 

"Calonnya juga harus punya komitmen sangat kuat terhadap keberagaman untuk persatuan Indonesia Raya, tidak punya rekam jejak bertentangan dengan prinsip-prinsip itu," ujarnya.

Namun ketika ditanya apakah sosok Anies memenuhi kriteria cawapres yang diinginkan PDIP untuk berduet dengan Ganjar, Hasto enggan memberikan jawaban tegas. Menurut dia, sampai saat ini Megawati bersama para ketua umum parpol pendukung Ganjar lainnya terus mengkaji kandidat bacawapres terbaik.

Perbandingan Elektablitas Ganjar vs Anies

Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas 3 bakal calon presiden. Hasilnya Ganjar berada pada posisi teratas, unggul jauh dari Prabowo dan Anies.

Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen kemudian disusul Prabowo yang memiliki 31,3 persen dan Anies dengan 19,2 persen. Elektabilitas Ganjar itu melonjak setelah sempat turun pada Mei 2023 menjadi 22,8 persen. 

Baca Juga: Mardiono Bantah Anggapan Soal Megawati Dominasi Keputusan di Koalisi PPP-PDIP

Litbang Kompas mengingatkan meski kenaikan itu tidak begitu signifikan, namun tren tersebut dapat mempengaruhi dinamika politik ke depan. Apalagi dalam 3 bulan terakhir, suara untuk Prabowo hampir tidak mengalami perubahan yang signifikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI