Suara.com - Siti Maulia (37) , seorang ibu dari Bogor, Jawa Barat kini akhirnya selangkah lebih dekat mendapatkan keadilan.
Siti merupakan ibu dari bayi tertukar di RS Sentosa Bogor, Jawa Barat. Siti bersama satu orang ibu lainnya akhirnya mengambil jalan hukum dan pihak rumah sakit segera dimintai pertanggungjawaban.
Adapun perawat dan bidan rumah sakit kini diketahui telah dicopot dari tugasnya, dan ancaman pidana menanti pihak rumah sakit.
Berikut sejumlah fakta terkait kasus bayi tertukar di Bogor.
Baca Juga: Sudah Ada Anggaran dari Pemerintah, Acara Jalan Sehat di Bogor Fest 2023 Berbayar, Kok Bisa?
Awal mula Siti sadar bayinya tertukar
Siti melahirkan bayinya melalui operasi sesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada 18 Juli 2022.
Awalnya, Siti tak merasakan adanya kejanggalan pada bayi yang ia bawa dari rumah sakit. Namun pada hari kedua, ia melihat sebuah kejanggalan saat ia menyusui si bayi.
Kuasa Hukum Siti, Rusdy Ridho di Bogor, Senin mengungkap ada beberapa perbedaan yang diamati oleh kliennya, yakni rambut yang nampak lebih lebat.
Siti juga melihat adanya kejanggalan pada gelang pasien yang dipakai oleh si bayi. Siti akhirnya bergegas ke rumah sakit untuk menagih jawaban, namun suster berkelit bahwa hanya gelang yang tertukar dan bayi tersebut adalah bayi Siti.
Baca Juga: Denny Sumargo Ajukan Syarat ke Verny Hasan jika Mau Tes DNA Lagi
Kedua ibu lakukan tes DNA: D segera menyusul
Sosok ibu berinisial D juga di waktu yang bersamaan merasa bahwa bayi yang ia terima dari RS Sentosa bukanlah darah dagingnya.
Sontak, Siti dan D akhirnya sepakat untuk menjalani tes DNA. Siti kini telah menjalani tes DNA di Puslabfor Mabes Polri di Sentul, Bogor dan kini tengah menunggu giliran D.
"Tadinya kan (Ibu D) mau tes sendiri. Kami inginnya tes silang agar langsung ketahuan, biar cepat. Kan tes silang ini, tiga hari sudah beres," kata Rusdy.
Positif bukan bayi Siti
Tes DNA tersebut sontak menunjukkan jawaban yang mengejutkan. Si bayi itu memang bukan darah daging Siti.
"Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," ujarnya.
Siti pilih polisikan RS Sentosa
Siti menuntut pihak rumah sakit agar bayinya yang sesungguhnya bisa kembali ke pangkuannya. Diketahui bahwa Siti telah menggandeng Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor.
Pihak Ibu D pun juga kini tengah mempertimbangkan untuk memidanakan RS Sentosa Bogor.
Bidan dan perawat dinonaktifkan
Insiden bayi tertukar ini membuat bidan dan perawat RS Sentosa terancam kehilangan kariernya.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako kepada wartawan Minggu (20/8/2023) mengungkap pihaknya telah menonaktifkan para bidan dan perawat yang dinilai bertugas mengurus bayi Siti.
Kontributor : Armand Ilham