Dentuman Misterius di Sumenep Diduga Berasal dari Getaran Gempa Swarm, Apa Itu?

Rabu, 23 Agustus 2023 | 15:40 WIB
Dentuman Misterius di Sumenep Diduga Berasal dari Getaran Gempa Swarm, Apa Itu?
Ilustrasi Gempa Megathrust (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Warga Desa Moncek Tengah, Sumenep, Jawa Timur sempat dikagetkan dengan dentuman misterius dari dalam tanah yang terjadi beberapa waktu lalu. Kini, fakta terkait dengan dentuman misterius tersebut berhasil terungkap.

Dentuman misterius tersebut diakibatkan karena gempa swarm. Dentuman misterius dengan ketukan yang harmonis tersebut terjadi pada Sabtu (12/8/2023).

Suara yang membuat sebagian warga ketakutan tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB yang mirip tumbukan dari bawah tanah. Ternyata, hal tersebut merupakan fenomena getaran gempa swarm.

Lantas, apa itu gempa swarm yang terjadi di Sumenep tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Ritme Bunyi Dentuman Misterius dalam Tanah di Sumenep Unik, Diduga Berkaitan dengan Struktur Batuan

Plh Kepala Badan Geologi Hermansyah menjelaskan suara misterius diperkirakan berasal dari proses water-hammer dari sumber getaran gempa swarm. Proses water-hammer tersebut tidak membahayakan permukaan tanah.

Badan Geologi menyebut bahwa proses water-hammer terjadi pada saat aliran air secara mendadak mengalami peningkatan tekanan secara mendadak di saluran dan menekan udara yang terjebak. Oleh karena itu, Hermansyah menyebut gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran.

Kondisi tersebut kemudian menyebabkan suara ketukan atau getaran yang diakibatkan oleh proses penambahan tekanan air yang kemungkinan berasal dari gempa bumi swarm yang relatif berkekuatan kecil.

Swarm sendiri merupakan serangkaian gempa kecil yang terjadi dalam waktu yang cenderung singkat di area geografis tertentu.

Lebih lanjut, Hermansyah juga menerangkan gempa swarm biasanya mempunyai magnitudo yang rendah dan tidak mempunyai gempa utama yang jelas sebagai pemicu utama. Gempa tersebut kerap terjadi dalam periode yang cenderung singkat, tetapi bisa juga terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa hari.

Baca Juga: Menyingkap Misteri Suara Dentuman di Sumenep, Jadi Perdebatan Para Ahli

Disebutkan bahwa sifat keteknikan batuan yang relatif cukup baik dan secara umum mempunyai diskontinuitas berupa bidang perlapisan dan retakan-retakan yang tersebar secara acak, salah satunya yaitu diperkirakan berada di lokasi kejadian.

Namun, ia menyebut tidak semua bidang diskontinuitas terisi oleh air. Pada saat air mengalami peningkatan tekanan karena getaran pemicu yang diduga muncul dari gempa bumi swarm dan menekan udara yang terperangkap dalam bidang diskontinuitas, alhasil terjadi proses water hammer atau palu air yang memicu suara seperti ketukan.

Meskipun gempa-gempa dalam swarm secara umum tidak begitu merusak, tetapi mereka bisa memicu kekhawatiran karena meskipun intensitas yang relatif rendah dan frekuensinya yang tinggi dan sering.

Badan Geologi sendiri merekomendasikan agar kajian kegempaan pada potensi sesar aktif segera dilaksanakan. Hal tersebut sebagai antisipasi pada potensi yang nantinya bersifat merusak. Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan melakukan aktivitas normal serta mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI