Suara.com - Terdakwa kasus penganiayaan David Ozora, Shane Lukas kini mendapat giliran untuk membacakan nota pembelaan alias pledoi atas keterlibatannya menghajar David bersama Mario Dandy.
Shane yang dahulu gagah dan bisa tertawa lepas merekam David dianiaya kini hanya bisa menangis di hadapan majelis hakim.
Adapun Shane meneteskan air matanya kala membaca nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (22/8/2023).
Shane ngaku hanya terseret dalam kasus ini
Baca Juga: Derai Air Mata Mario Dandy Baca Pleidoi: Minta Maaf ke Ayah Ibu, Ngaku Menyesal
Shane mengaku bahwa dirinya tak tahu banyak soal masalah antara ketiga kawannya yakni Mario Dandy, David, dan sosok terdakwa anak AG. Ia mengaku hanya terseret dalam kasus ini.
"Saya sama sekali tidak mengetahui banyaknya masalah antara Mario, AG, Amanda dan David, juga orang-orang yang diajak Mario sebelum terjadinya kejadian malam itu," imbuhnya.
Menyesal rekam David dihajar
Sembari menangis, Shane juga mengaku dirinya menyesali perbuatannya telah merekam David pada momen dirinya dianiaya oleh Mario Dandy.
"Sekali lagi saya menyesal dan memohon maaf atas musibah yang terjadi ini," sesal Shane.
Baca Juga: Minta Dibebaskan Di Kasus Penganiayaan David Ozora, Shane Lukas: Saya Juga Korban
Shane juga berkelit bahwa dirinya bak dihipnotis sampai-sampai dirinya merekam insiden yang menimpa David.
Ia juga mengaku akhirnya sadar dan melerai Mario untuk berhenti memukuli David.
"Entah apa yang menyebabkan saya seolah-olah terhipnotis dan baru sadar untuk melerai dan menghalau, menghentikan Mario melakukan tindakan penganiayaan selanjutnya," aku Shane.
Merasa dirinya sebagai korban
Shane bahkan sampai-sampai membela dan memposisikan dirinya sebagai korban dalam kasus ini. Ia juga mengklaim telah banyak merenungi kasus yang menimpanya itu.
"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa saya juga merasa menjadi korban dalam kejadian ini. Karena dari apa yang saya renungi dan saya dengar selama proses persidangan ini," klaim Shane.
Minta dibebaskan
Lantaran mengaku sebagai korban, Shane mengakhiri pledoinya dengan memohon belas kasih kepada Majelis Hakim.
Diketahui, sebelumnya Shane dituntut 5 tahun penjara oleh jaksa dalam sidang kasus penganiayaan terhadap David Ozora. Shane meminta agar dirinya dibebaskan lantaran ia menilai dirinya bukan pelaku.
"Sudilah kiranya menerima pembelaan saya ini saya berkeyakinan bahwa kepatuhan. Bahwa sekalipun demikian apabila Yang Mulia, ketua dan anggota majelis hakim sebagai wakil tuhan yang mengutus perkara ini berkenan memberikan putusan bebas kepada saya atau setidaknya putusan lepas dari tuntutan," pinta Shane.
Kontributor : Armand Ilham