Membaca Manuver PDIP Ingin Duetkan Ganjar-Anies, Seberapa Kuat Tumbangkan Prabowo?

Selasa, 22 Agustus 2023 | 13:28 WIB
Membaca Manuver PDIP Ingin Duetkan Ganjar-Anies, Seberapa Kuat Tumbangkan Prabowo?
Kolase Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Peluang Duet Ganjar-Anies

Pengamat politik Ujang Komaruddin melihat ada yang berbeda dari PDIP, setelah sebelumnya kerap menyerang Anies Baswedan, kekinian PDIP justru mewacanakan penggabungan kekuatan antara Ganjar Pranowo dengan Anies.

Ujang menilai wacana itu muncul lantaran PDIP kekinian memandang adanya satu lawan berat, yakni Prabowo Subianto. Sebaliknya, PDIP menganggap Anies sebagai lawan yang tidak kuat dan malah memunculkan ide menggabungkan Ganjar-Anies.

"Jadi kalau wacana itu dimunculkan bisa jadi saat ini kan kemarin kemarin kan tarung tuh saling serang antara kubu Ganjar dan kubu Anies begitu. Sekarang saling serangnya PDIP menyerang Prabowo karena dianggap mungkin Prabowo yang paling kuat yang selalu menjadi saingan Ganjar. Maka harus katakanlah oleh PDIP harus diserang kan begitu," kata Ujang dihubungi, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga: Gerindra Suruh PDIP Evaluasi Internal Gegara Budiman Sudjatmiko Malah Dukung Capres Prabowo

Ujang menduga hal tersebut menjadi salah satu faktor munculnya duet Ganjar-Anies yang dikemukakan PDIP. Menurutnya, PDIP saat ini mengkhawatirkan posisi Prabowo yang semakin kuat.

"Jadi saya melihatnya dalam konteks itu kalau ya isunya sekarang kan Prabowo yang kuat ya Prabowo yang harus dilawan maka isu dimunculkan' Anies katakan lah ditarik sebagai cawapres Ganjar," kata Ujang.

Meski demikian, Ujang menilai duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sulit direalisaikan. Kemungkinan keduanya bergabung sangat kecil, kendati memang Ganjar-Anies dirasa cocok.

"Terkait Ganjar-Anies ya mungkin dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Kawan dan lawan itu kan batasnya kecil. Tapi kalau kita lihat kemungkinannya maka kemungkinannya kecil," kata Ujang.

Ujang melihat latar belakang partai antara Ganjar dan Anies. Di mana Ganjar diusung PDIP, sedangkan Anies diusung NasDem. Menurut Ujang kedua partai itu memiliki perbedaan, apalagi keduanya diibaratkan bagaikan air dan minyak yang tidak bisa bersatu.

Baca Juga: Ogah Anies jadi Cawapres Ganjar, Hidayat Nur Wahid: Aneh Saja PKS Wacanakan Itu

"Oleh karena itu saya melihatnya pasangan tersebut kalau soal cocok ya cocok cocok saja. Tapi kalau soal PDIP nya mau atau tidak ya belum tentu gitu karena pdip itu kan bicarnya bicara Megawati. Megawatinya mau atau tidak karena kita tahu juga NasDem dengan PDIP tidak ketemu," tutur Ujang.

Jika dalam kontek cocoklogi, antara Ganjar dan Anies memang bisa terbilang cocok. Tetapi faktor pargai yang menjadi latar belakang di balik keduanya yang perlu menjadi pertimbangan mendalam.

"Dalam konteks konsturksi politik agak sulit agak berat untuk menyatukan ini karena bagai minyak dan air itu. Itu yang agak sulit karena lalu juga harga diri NasDem, PKS dan Demokrat juga hancur lebur kalau seandainya Anies nya turun derajat jadi cawapres. Maka itu kekalahan sebelum perang kira-kira begitu," kata Ujang

Ujang menilai apabila terealisasikan sekalipun, duet Ganjar-Anies belum tentu menjanjikak kemenangan.

"Kalaupun jadi skemanya belum tentu menang juga gitu. Jadi saya melihat kalau soal cocok duetnya cocok tapi kalau soal bisa terjadi atau tidak kemungkinan terjadinya kecil karena dua kelompok itu bagaikan minyak dan air," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI