Kurang Apa Ganjar di Mata Budiman Sudjatmiko sampai Pilih Dukung Prabowo?

Senin, 21 Agustus 2023 | 17:04 WIB
Kurang Apa Ganjar di Mata Budiman Sudjatmiko sampai Pilih Dukung Prabowo?
Budiman Sudjatmiko menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jaksel pada Selasa (18/7/2023) malam. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi kondang PDIP Budiman Sudjatmiko kini memilih sikap untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Padahal, pihak internal partai telah tegas memberi komando bagi setiap kader untuk konsisten mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres.

Ada satu hal yang membuat Budiman 'jatuh hati' kepada Prabowo sehingga ia memilihnya ketimbang Ganjar.

Lantas, kurang apa Ganjar di mata Budiman hingga memilih sosok capres dari 'partai sebelah'?

Baca Juga: Nasib Budiman Sudjatmiko Usai Blak-blakan Dukung Prabowo: Siap Dipecat PDIP?

Budiman: Indonesia butuh pemimpin yang strategic

Budiman mendeklarasikan pilihannya mendukung Prabowo melalui deklarasi relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jumat (18/8/2023).

Kala itu, Budiman dan Prabowo resmi membentuk relawan Prabu untuk memenangkan Prabowo di kancah Pilpres 2024 mendatang.

Budiman juga diisukan bakal berduet dengan Prabowo sebagai cawapres yang mendampinginya. Budiman dalam kesempatan yang sama turut menjelaskan mengapa ia memilih Prabowo ketimbang Ganjar.

Pertama-tama, Budiman menegaskan bahwa Ganjar Pranowo bukan seorang pemimpin yang buruk, tetapi bagi Budiman ada satu nilai plus yang dimiliki oleh Prabowo,

Baca Juga: Blak-blakan Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Ngaku Belum Mikir Pindah ke Gerindra: Saya PDI Sejati

Sosok mantan aktivis 1998 tersebut menegaskan Indonesia butuh sosok pemimpin yang dapat membaca strategi geopolitik global, dan sosok tersebut ada dalam diri Prabowo.

"Indonesia butuh kepemimpinan yang strategic, Pak Ganjar baik, bukannya buruk ya, tapi Indonesia butuh kepemimpinan yang strategic kali ini karena situasi global," terang Budiman kepada wartawan usai membuat deklarasi.

Pemimpin yang ideal bagi Budiman adalah seorang yang dapat membaca kondisi geopolitik hingga perekonomian global dan memberikan respon yang strategis.

"Kita butuh kepemimpinan strategic yang mencoba melihat keadaan global, tatanan global, dan tantangan juga keadaan ekonomi, perang, teknologi yang menurut saya kita membutuhkan kepemimpinan strategic yang menempatkan visi-visi jangka panjang strategis dan melihat soal-soal rakyat yang saya sebut tadi," papar Budiman.

Terakhir, Budiman juga menitipkan pesan kepada Prabowo untuk memajukan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia jika sang Ketum Gerindra tersebut 'naik takhta' dengan memperoleh suara terbanyak di Pilpres 2024.

Budiman tak khawatir dipecat PDIP

Budiman Sudjatmiko menyatakan dirinya tak akan berubah pikiran dan tetap teguh mendukung Prabowo. Ia tak akan mengubah pilihannya meski banyak ancaman pemecatan dari pihak internal partai.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di depan awak pers di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (20/8/2023) mengungkap hanya ada dua pilihan bagi Budiman usai dukung Prabowo, yakni mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI