Suara.com - Sudahkah Anda mengenal sosok Sukanto Tanoto, miliarder Indonesia yang menyatakan akan membantu Presiden Joko Widodo dalam membangun IKN? Tentu hal ini bukan omong kosong belaka, sebab disampaikan langsung oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Tapi dari mana harta kekayaan Sukanto Tanoto hingga mampu mencuatkan pertanyaan ini?
Pebisnis Ulung
Nama Sukanto Tanoto sebenarnya sudah tidak asing lagi di dunia industri nasional, bahkan internasional. Merintis karir sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak, ia kemudian membangun Royal Garden Eagle atau RGE pada 1973 lalu.
Bisnis utama dari RGE sendiri adalah kayu lapis. Namun seiring berjalannya waktu, RGE terus berkembang dan memperluas jangkauan bisnisnya hingga memiliki sedikitnya memiliki delapan unit bisnis berbeda untuk bidang yang berbeda pula.
Bisnis yang berada di bawah payung RGE sendiri antara lain adalah:
- APRIL dan Asia Symbol yang bergerak di industri pulp dan kertas
- Asian Agri dan Apical yang bergerak di bidang minyak kelapa sawit
- Sateri dan Asia Pacific Rayon yang bergerak di bidang serat viscose
- Bracell yang bergerak di bidang selulosa khusus
- Pacific Oil & Gas yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya energi
Secara global, cakupan RGE beroperasi di area Indonesia, China, Brazil, hingga Spanyol. Namun kantor pemasaran yang dimiliki tersebar di seluruh dunia.
Pada sebuah artikel yang dirilis Desember 2021 lalu, kekayaan bersih yang dimilikinya adalah sebesar US$2,1 miliar. Kekayaan ini diperoleh dari berbagai bisnis yang dimilikinya. Nilai ini meningkat di tahun 2023, dan tercatat memiliki kekayaan hingga US$3 miliar.
Melakukan Pembelian Besar
Dikenal sebagai pebisnis dengan harga yang sangat besar, ia masih terus melakukan pengembangan bisnis dan menambah properti yang dimilikinya.
Baca Juga: Pemkab PPU Serahkan Aset Daerah Senilai Rp613 Miliar untuk Keperluan IKN
Belum lama ini, ia merogoh kantong sebesar Rp33,4 triliun untuk membangun pabrik kertas ramah lingkungan di area Riau. Pembangunan ini direncanakan dapat memproduksi sebanyak 1,2 ton kertas karton lipat ramah lingkungan setiap tahun.