Nia yang berprofesi sebagai pedagang dimsum ini mengatakan, mulanya ia hanya merasakan sakit di tenggorokan yang disertai flu. Tak lama, dirinya menggigil hingga persendian.
“Awalnya sakit tenggorokan dulu. Terus pusing, flu. Sampai meriang,” katanya.
Saat bekerja, Nia memang tidak menggunakan masker. Terlebih, sewaktu menjemput anaknya pulang sekolah, ia pernah sesekali mengendarai motor lupa menggunakan masker.
“Pernah lupa sih gak bawa masker,” jelasnya.
![Suasana Jakarta yang terlihat samar karena polusi udara difoto dari atas Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Selasa (25/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/07/25/91545-polusi-udara-jakarta-ilustrasi-polusi-udara-polusi.jpg)
Saat ini kondisi Nia sedikit membaik, namun belum sepenuhnya bugar. Meski dokter sudah memberinya sebanyak empat jenis obat berbeda.
“Obat radang, flu, batuk sama demam. Sekarang udah mendingan sih sakit tenggorokannya, tinggal flunya aja,” tandas Nia.
Tak lama, datang lagi pesan singkat dari Farida. Farida dan buah hatinya, Thara Malikha yang masih berusia 3 tahun 2 bulan mengeluhkan hal yang sama dengan Nia. Namun ibu dan anak ini tidak sampai mengalami sakit tenggorokan.
“Gw sama anak gw lagi batuk pilek, udah dari minggu lalu gak sembuh-sembuh. Udah berobat ke dokter,” tulis Farida, atas keluhannya.
Farida yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini mengaku jarang keluyuran. Ia keluar rumah hanya saat mengajak anaknya bermain di taman sekitaran rumah.
Baca Juga: Pilu! Puluhan Anak dan Bayi Sesak Napas Hingga Kena Infeksi Paru Akibat Polusi Udara Jakarta
Pun, jam bermainnya tak panjang, hanya sekira satu jam.