Suara.com - Bacalah surat Yasin saat sedang sedih, kamu bisa terhibur dan merasakan dorongan hangat untuk memulai sesuatu dengan kepercayaan penuh. Selain itu, jika kamu ingin mendoakan seseorang, kamu juga harus membaca surat yasin. Jika kamu belum hapal surat yasin, silahkan baca surat yasin latin mudah dibaca di bawah ini.
Membaca surat yasin memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat pentingnya juga berupa memberikan ketenangan batin, sehingga kita bisa berpikir jernih untuk menyelesaikan atau memulai sesuatu. Secara spiritual, surat yasin dapat melindungi kita dari godaan setan untuk melakukan berbagai hal buruk.
Berikut surat yasin latin mudah dibaca.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Baca Juga: 2 Doa Ketika Angin Kencang Latin dan Artinya
Ayat 1. Y Sn.
Yaa Siin
Ayat 2. wal-qur`nil-akm.
Demi Al Quran yang penuh hikmah.
Ayat 3. innaka laminal-mursaln.
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
Ayat 4. ‘Al irim mustaqm.
(yang berada) diatas jalan yang lurus,
Ayat 5. Tanzlal-‘azzir-ram.
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Arab dan Latin Lengkap Ayat 1-83 dan Manfaatnya
Ayat 6. Litunira qaumam m unira b`uhum fa hum gfiln.
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
Ayat 7. Laqad aqqal-qaulu ‘al akarihim fa hum l yu`minn.
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
Ayat 8. inn ja’aln f a’nqihim agllan fa hiya ilal-aqni fa hum muqman.
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.
Ayat 9. wa ja’aln mim baini aidhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyainhum fa hum l yubirn.
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat
Ayat 10. wa saw`un ‘alaihim a anartahum am lam tunir-hum l yu`minn.
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
Ayat 11. innam tuniru manittaba’a-ikra wa khasyiyar-ramna bil-gab, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karm.
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
Ayat 12. inn nanu nuyil-maut wa naktubu m qaddam wa rahum, wa kulla syai`in aainhu f immim mubn.
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Ayat 13. warib lahum maalan a-bal-qaryah, i j`ahal-mursaln.
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.
Ayat 14. i arsaln ilaihimunaini fa kaabhum fa ‘azzazn biliin fa ql inn ilaikum mursaln.
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu”.
Ayat 15. Ql m antum ill basyarum milun wa m anzalar-ramnu min syai`in in antum ill takibn.
Mereka menjawab: “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka”.
Ayat 16. Ql rabbun ya’lamu inn ilaikum lamursaln.
Mereka berkata: “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu”.
Ayat 17. wa m ‘alain illal-balgul-mubn.
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”.
Ayat 18. Ql inn taayyarn bikum, la`il lam tantah lanarjumannakum wa layamassannakum minn ‘abun alm.
Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami”.
Ayat 19. Ql `irukum ma’akum, a in ukkirtum, bal antum qaumum musrifn.
Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas”.
Ayat 20. wa j`a min aqal-madnati rajuluy yas’ qla y qaumittabi’ul-mursaln.
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”.
Ayat 21. ittabi’ mal l yas`alukum ajraw wa hum muhtadn.
Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ayat 22. wa m liya l a’budulla faaran wa ilaihi turja’n.
Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
Ayat 23. A attakhiu min dnih lihatan iy yuridnir-ramnu biurril l tugni ‘ann syaf’atuhum syai`aw wa l yungqin.
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa’at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
Ayat 24. inn ial laf allim mubn.
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
Ayat 25. inn mantu birabbikum fasma’n.
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku.
Ayat 26. Qladkhulil-jannah, qla y laita qaum ya’lamn.
Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke surga”. Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.
Ayat 27. Bim gafara l rabb wa ja’alan minal-mukramn.
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”.
Ayat 28. Wa m anzaln ‘al qaumih mim ba’dih min jundim minas-sam`i wa m kunn munziln.
Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
Ayat 29. Ing knat ill aiataw widatan fa i hum khmidn.
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
Ayat 30. Y asratan ‘alal-‘ibd, m ya`thim mir raslin ill kn bih yastahzi`n.
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
Ayat 31. A lam yarau kam ahlakn qablahum minal-qurni annahum ilaihim l yarji’n.
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka.
Ayat 32. Wa ing kullul lamm jam’ul ladain muarn.
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
Ayat 33. Wa yatul lahumul-arul-maitatu ayainh wa akhrajn min-h abban fa min-hu ya`kuln.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
Ayat 34. Wa ja’aln fh janntim min nakhliw wa a’nbiw wa fajjarn fh minal-‘uyn.
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
Ayat 35. Liya`kul min amarih wa m ‘amilat-hu aidhim, a fa l yasykurn.
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Ayat 36. Sub-nalla khalaqal-azwja kullah mimm tumbitul-aru wa min anfusihim wa mimm l ya’lamn.
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Ayat 37. Wa yatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahra fa i hum mulimn.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.
Ayat 38. Wasy-syamsu tajr limustaqarril lah, lika taqdrul-‘azzil-‘alm.
dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Ayat 39. Wal-qamara qaddarnhu manzila att ‘da kal-‘urjnil-qadm.
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Ayat 40. Lasy-syamsu yambag lah an tudrikal-qamara wa lal-lailu sbiqun-nahr, wa kullun f falakiy yasban.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Ayat 41. Wa yatul lahum ann amaln urriyyatahum fil-fulkil-masy-n.
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
Ayat 42. Wa khalaqn lahum mim milih m yarkabn.
dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.
Ayat 43. Wa in nasya` nugriq-hum fa l arkha lahum wa l hum yungqan.
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
Ayat 44. ill ramatam minn wa mat’an il n.
Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
Ayat 45. Wa i qla lahumuttaq m baina aidkum wa m khalfakum la’allakum tur-amn.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling).
Ayat 46. Wa m ta`thim min yatim min yti rabbihim ill kn ‘an-h mu’rin.
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
Ayat 47. Wa i qla lahum anfiq mimm razaqakumullhu qlallana kafar lillana man a nu’imu mal lau yasy`ullhu a’amah in antum ill f allim mubn.
Dan apabila dikatakakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata”.
Ayat 48. Wa yaqlna mat hal-wa’du ing kuntum diqn.
Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”.
Ayat 49. M yanurna ill aiataw widatan ta`khuuhum wa hum yakhiimn.
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
Ayat 50. Fa l yasta’na tauiyataw wa l il ahlihim yarji’n.
lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
Ayat 51. Wa nufikha fi-ri fa i hum minal-ajdi il rabbihim yansiln.
Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka
Ayat 52. Ql y wailan mam ba’aan mim marqadin h m wa’adar-ramnu wa adaqal-mursaln.
Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).
Ayat 53. Ing knat ill aiataw widatan fa i hum jam’ul ladain muarn.
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.
Ayat 54. Fal-yauma l tulamu nafsun syai`aw wa l tujzauna ill m kuntum ta’maln.
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat 55. Inna a-bal-jannatil-yauma f syugulin fkihn
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
Ayat 56. Hum wa azwjuhum f illin ‘alal-ar`iki muttaki`n.
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dip
Ayat 57. Lahum fh fkihatuw wa lahum m yadda’n.
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
Ayat 58. Salmun qaulam mir rabbir ram.
(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Ayat 59. Wamtzul-yauma ayyuhal-mujrimn.
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
Ayat 60. A lam a’had ilaikum y ban dama al l ta’budusy-syain, innah lakum ‘aduwwum mubn.
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,
Ayat 61. Wa ani’budn, h irum mustaqm.
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
Ayat 62. Wa laqad aalla mingkum jibillang kar, a fa lam takn ta’qiln.
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan?
Ayat 63. Hih jahannamullat kuntum t’adn.
Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
Ayat 64. Ilauhal-yauma bim kuntum takfurn.
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
Ayat 65. Al-yauma nakhtimu ‘al afwhihim wa tukallimun aidhim wa tasy-hadu arjuluhum bim kn yaksibn.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Ayat 66. Walau nasy`u laamasn ‘al a’yunihim fastabaqu-ira fa ann yubirn.
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
Ayat 67. Walau nasy`u lamasakhnhum ‘al maknatihim famasta’ muiyyaw wa l yarji’n.
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.
Ayat 68. Wa man nu’ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa l ya’qiln.
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
Ayat 69. Wa m ‘allamnhusy-syi’ra wa m yambag lah, in huwa ill ikruw wa qur`num mubn.
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.
Ayat 70. Liyunira mang kna ayyaw wa yaiqqal-qaulu ‘alal-kfirn.
supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
Ayat 71. A wa lam yarau ann khalaqn lahum mimm ‘amilat aidn an’man fa hum lah mlikn.
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
Ayat 72. Wa allalnh lahum fa min-h rakbuhum wa min-h ya`kuln.
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan
Ayat 73. Wa lahum fh manfi’u wa masyrib, a fa l yasykurn.
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Ayat 74. Wattakha min dnillhi lihatal la’allahum yunarn.
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
Ayat 75. L yasta’na narahum wa hum lahum jundum muarn.
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
Ayat 76. Fa l yazungka qauluhum, inn na’lamu m yusirrna wa m yu’linn.
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
Ayat 77. A wa lam yaral-insnu ann khalaqnhu min nufatin fa i huwa khamum mubn.
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
Ayat 78. Wa araba lan maalaw wa nasiya khalqah, qla may yuyil-‘ima wa hiya ramm.
Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”
Ayat 79. Qul yuyhalla ansya`ah awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin ‘alm.
Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
Ayat 80. Alla ja’ala lakum minasy-syajaril-akhari nran fa i antum min-hu tqidn.
yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”.
Ayat 81. A wa laisalla khalaqas-samwti wal-ara biqdirin ‘al ay yakhluqa milahum, bal wa huwal-khallqul-‘alm.
Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Ayat 82. Innam amruh i arda syai`an ay yaqla lah kun fa yakn.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.
Ayat 83. Fa sub-nalla biyadih malaktu kulli syai`iw wa ilaihi turja’n.
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Demikian itu surat yasin latin mudah dibaca.
Kontributor : Mutaya Saroh