Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko menunjukkan sinyal rela dipecat demi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Budiman bahkan sudah punya persatuan pendukung yang ia beri nama relawan Prabowo Budiman Bersatu atau Relawan Prabu.
Sebelumnya, Budiman telah membentuk relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) untuk mendukung Prabowo dalam Pilpres. Ia juga mengusulkan agar PDIP dan Gerindra bisa membentuk aliansi strategis dalam Pilpres 2024.
Tentu saja, sikapnya yang mendukung Prabowo belakangan ini dianggap tidak tepat lantaran PDIP sudah memiliki bacapres sendiri yakni Ganjar Pranowo.
Sadar betul sikapnya akan menimbulkan kontroversi, Budiman mengaku dengan berat hati siap menerima konsekuensi pemecatan dari partainya tersebut.
Namun, sampai saat ini Budiman menyebut masih belum ada surat pemecatan ataupun surat peringatan yang dilayangkan oleh PDIP atas dukungannya terhadap Prabowo Subianto.
Meskipun harus menerima konsekuensi dipecat, ia yakin bahwa ia akan tetap menjadi kader nasionalis dan soekarnois, sesuai dengan ideologi partai berlambang banteng tersebut.
Berharap PDIP Tak Beri Sanksi Berat
Di satu sisi, mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik ini berharap agar PDI-P tidak memberikan sanksi berat yakni pemecatan atas dukungannya terhadap Prabowo Subianto.
Menurutnya, dukungan yang dilakukan olehnya kepada Prabowo bisa membuka jalan afiliasi strategis PDIP dengan Partai Gerindra.
Baca Juga: PDIP Segera Sanksi Budiman Sudjatmiko, Hasto Singgung Iming-iming Luar Partai
PDIP Berharap Kader Tetap Solid
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan kader di daerah untuk tetap solid mendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo. Ia juga memperingatkan kepada kader PDIP yang hendak mendukung bacapres lain dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Dipersilahkan untuk mundur atau menerima sanksi pemecatan jika ada yang membelot dengan mendukung calon lain” ujar Hasto Kristiyanto.
Anggap Prabowo Sosok yang Strategis
Budiman sendiri menjelaskan alasannya yang mendukung Prabowo secara terang-terangan. Ia menilai Prabowo merupakan sosok yang strategis yang mampu menggantikan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang akan berakhir di tahun depan.
“Saya melihat tak sempurna Pak Prabowo, tak ideal, tapi relatif (lebih baik) dibandingkan yang lain. Karena itu bagi saya kepemimpinan strategis penting untuk persatuan nasional,” ujar Budiman.
Siap Menerima Sanksi
Meskipun dengan hati yang sedih, Budiman yang resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu) siap bertanggung jawab atas keputusannya tersebut.
Budiman menegaskan deklarasi tersebut adalah atas nama pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kepartaian. Ia memilih berprasangka dengan baik pada PDIP atas deklarasinya.
Tak hanya itu, bahwa deklarasi yang ia lakukan berarti bahwa dia mendukung Prabowo Subianto. Ia mengaku mempunyai alasan lebih memilih Prabowo dibandingkan dengan Ganjar Pranowo yang diusung oleh partainya sendiri.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa