Suara.com - Puluhan mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta diduga mengalami keracunan makanan ketika mengikuti outbond Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) di Yonif 403/Wirada Pratista pada Jumat (18/8/2023). Para mahasiswa itu dirawat di sejumlah rumah sakit, salah satunya RSUP Dr Sardjito.
Jumlah korban keracunan massal terus bertambah dari kegiatan tersebut. Awalnya, korban berjumlah 56, tetapi kemudian mencapai 89 orang.
Berkenaan dengan hal tersebut, berikut fakta-fakta puluhan mahasiswa baru UPN keracunan selengkapnya.
1. Jumlah Terus Bertambah
Baca Juga: Makan Siang Diduga Akibatkan Keracunan Massal, UPNVY Kirim Sampel ke Dinkes Sleman
Dinas Kesehatan Sleman menyampaikan, jumlah korban yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terus bertambah dan 6 di antaranya harus menjalani rawat inap.
Menurut Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, penambahan dengan total 89 itu dihitung pada pukul 21.30 WIB.
2. Diduga dari Makan Siang
Timbulnya korban keracunan berawal dari program pengenalan kampus UPN Veteran Yogyakarta pada Jumat (15/8/2023) pada pukul 16.57 WIB. Kasubag Kerjasama dan Humas UPN Markus Kusmardiyanto mengatakan keracunan diduga berasal dari santap siang yang dikonsumsi mahasiswa.
"Setelah menyantap makan siang, selang lama, sore, anak-anak merasa mual. Ada yang muntah tapi sebagian besar langsung ditangani dari pihak 403 dan perlu rujukan, sudah rujukan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Baca Juga: Jumlah Maba UPNVY yang Keracunan Capai 96 orang, Sebagian Besar Diperbolehkan Pulang
3. Dirawat di Beberapa Rumah Sakit
Dr. Ir. Singgih Saptono, MT, selaku Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta menyampaikan tinggal sedikit anak yang berada di rumah sakit.
Para mahasiswa itu dirawat di RSUP Dr Sardjito, RS Condong Catur, RSA UGM, JIH, RS Hermina, RS Panti Rini, Klinik Gading, klinik Siaga, dan Klinik di Kalasan.
“Sebelumnya, di RSUP Dr Sardjito ada 19 anak, RS Condong Catur 18 anak, JIH 42 anak, RSA UGM 15 anak, RS Hermina 7 anak, RS Panti Rini 1 anak, Klinik Siaga 24 1 anak, Klinik Gading 1 anak dan Klinik di Kalasan 1 anak,” ujar Singgih kepada para wartawan, Sabtu (19/8/2023).
4. Diawali Mual dan Muntah
Para mahasiswa itu merasakan keracunan dengan gejala mual dan muntah-muntah. Ada yang baru merasakannya ketika di rumah dan langsung kembali ke tempat outbond untuk ditangani.
“Ada beberapa makanan, seperti nasi, kerupuk, lauk, ayam dan bakmi,” ujar Singgih.
5. Sampel Makanan Dibawa ke Dinas Kesehatan
Beberapa sampel makanan dibawa ke Dinas Kesehatan Sleman untuk diperiksa. Pihaknya bekerja sama dengan Yonif Mekanik 403/Wirasada Pratista. Seluruh pengobatan ditanggung Yonif.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma