Suara.com - Puluhan mahasiswa baru atau maba UPN Veteran Yogyakarta mengalami keracunan ketika menjalani kegiatan outbond pada Jumat (18/8/2023). Kegiatan outbond itu diadakan dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) 2023 yang digelar sejak Sabtu (12/8/2023).
Para maba yang langsung dilarikan ke rumah sakit itu mengeluhkan mengalami mual, pusing hingga diare. Simak kronologi mahasiswa UPN keracunan massal berikut ini.
Kronologi Kejadian
Maba UPN Veteran Yogyakarta mengikuti kegiatan PKKBN di Lapangan Kompleks Yonif 403 Kentungan, Condongcatur, Sleman. Momen keracunan itu terjadi saat maba mengikuti sesi santap siang. Menu makanan siang umumnya disediakan kerjasama dengan pihak ketiga.
Baca Juga: Napak Tilas Rumah Sukarni di Yogyakarta, Tokoh Sentral Penggerak Peristiwa Rengasdengklok
Tak begitu lama sekitar sore setelah makan siang, sebagian maba mengeluhkan nyeri perut, mual, pusing hingga diare. Diduga penyebab keracunan para maba berasal dari menu santap siang.
"Setelah (para maba) menyantap makan siang, selang sekitar sore, anak-anak merasa mual," jelas Kasubag Kerjasama dan Humas UPN Markus Kusnardijanto.
"Ada (mahasiswa) yang muntah, tetapi sebagian besar langsung ditangani dari pihak 403. (Mahasiswa) juga sudah (dirujuk) ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut," sambungnya.
Markus menyebut maba yang mengalami keracunan itu yang melakukan otubound di 403/WP. Ada total 700 mahasiswa baru dari berbagai fakultas yang mengikuti kegiatan outbond di sana.
"Iya betul (keracunan di Yonmek 403/WP), tapi ini baru kita sisir ya nanti lihat perkembangannya, di sana kurang lebih ada 700 maba," tambah Markus.
Baca Juga: Dirawat di Enam Rumah Sakit, UPNVY Bayar Biaya Maba yang Keracunan Massal
Korban Keracunan Dirujuk ke Faskes
Dinas Kesehatan Sleman menyebut jumlah korban maba UPN keracunan yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan mencapai 89 orang hingga Jumat (18/8/2023) pukul 21.30 WIB.
Bahkan 6 orang di antaranya terpaksa harus opname atau menjalani rawat inap dan 15 orang diperbolehkan pulang. Sementara itu sisanya masih dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.
"Untuk saat ini penyebab keracunan masih diduga karena belum ada hasil laboratorium dari makanannya. Semoga (korban) tidak bertambah lagi," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Khamidah Yuliati.
Polisi Masih Selidiki Kasusnya
Kepolisian pun turut tangan menangani kasus keracunan massal maba UPN Veteran Yogyakarta. Namun pihak berwajib mengatakan jajajaran petugasnya masih berada di lapangan untuk mengumpulkan informasi.
"Mohon waktunya, biar kami mengumpulkan data dan informasi terlebih dahulu," ungkap Kasubbid Penum Polda DIY AKBP Verena SW.
Kontributor : Trias Rohmadoni