Jakarta Darurat Polusi Udara, Pemerintah Bakal Modifikasi Cuaca untuk Turunkan Hujan di Akhir Agustus

Jum'at, 18 Agustus 2023 | 19:24 WIB
Jakarta Darurat Polusi Udara, Pemerintah Bakal Modifikasi Cuaca untuk Turunkan Hujan di Akhir Agustus
Suasana Jakarta yang terlihat samar karena polusi udara difoto dari atas Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (25/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah berencana melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara di Jakarta yang semakin buruk. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah menentukan jadwal kapan akan melakukan percobaan menurunkan hujan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar usai melaksanakan rapat terbatas di Kantor Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marives). Ia menyebut percobaan rekayasa cuaca akan dilakukan tiga kali di akhir Agustus dan dua kali pada awal September.

"BMKG juga sudah didiskusikan bahwa nanti dilihat (modifikasi cuaca). Kemungkinan tanggal 21, 22, 28 (Agustus), kemudian nanti di bulan September tanggal 2, tanggal 5 dan seterusnya," ujar Siti.

Persiapan terkait alat dan kelengkapan untuk melakukan rekayasa cuaca ini disebutnya sudah dilakukan.

Baca Juga: Kurangi Polusi Udara Jakarta, Heru Budi Wajibkan Pejabat DKI Pakai Kendaraan Listrik

"Tanggal 15 Agustus kemarin, Badan Standardisasi Nasional sudah mengeluarkan standar untuk jenis alat dan penempatan alat," tuturnya.

Menurut Siti, memang sudah seharusnya melakukan modifikasi cuaca di kawasan Jakarta untuk mengurangi polusi udara. Sebab, Jakarta memiliki bentuk geomorfologi yang merendah dan melebar ke laut.

Sementara, bagian pinggir Jakarta bergelombang dan bungkil disertai gedung-gedung tinggi di bagian tengahnya. Akibatnya, polusi udara Jakarta terkonsentrasi di bagian bawah langit dan terlihat seperti kabut keruh.

"Artinya, udara yang polutif itu bergerak begini-begini aja gitu, kagak bisa kemana-mana. Maka diperlukan modifikasi cuaca," pungkasnya.

Baca Juga: Heru Budi Klarifikasi, Tak Ada Kebijakan Sekolah Online Demi Kurangi Polusi Udara Jakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI