Suara.com - Upacara pengibaran bendera merah putih yang diselenggarakan di Istana Merdeka, Kamis (17/8/2023), diwarnai berbagai rangkaian acara. Para tamu undangan yang datang pun beramai-ramai memakai pakaian adat terbaik yang mereka miliki.
Bahkan, Presiden Jokowi sendiri menggunakan pakaian adat dari Kasunanan Surakarta yakni Ageman Songkok Sigeman Ageng. Jokowi memang kerap menggunakan pakaian adat setiap Upacara Kemerdekaan RI, seperti 2022 lalu, Jokowi menggunakan pakaian adat dari Buton, Sulawesi Tenggara.
Namun kekinian, seorang sejarawan JJ Rizal mengomentari soal penggunaan pakaian adat oleh presiden. Melalui akun Twitter pribadinya, Rizal mengatakan dulu pidato 17 Agustus presiden merupakan panggung menimbang gagasan kemerdekaan.
"Dulu pidato 17an presiden panggung menimbang gagasan kemerdekaan dengan kenyataan berbangsa bernegara, kata merdeka pun mengalami proses pemudaan kembali, dan yang dengar terbakar oleh apinya," tulis Rizal melalui akun Twitter @JJRizal, Kamis (17/8).
Baca Juga: Kenalkan Pakaian Adat Pasemah Kuno, Penampilan Feby Herman Deru Curi Perhatian
Namun, bagi Rizal upacara kemerdekaan sekarang jadi panggung pertunjukan seni. Menurutnya, hanya menonjolkan kostum.
"Sekarang jadi panggung pertunjukan teater boneka, hanya kostum dan baju serta kebisuan," imbuhnya.
Cuitan Twitter sejarawan itu lantas banjir komentar Warganet. Pro kontra mewarnai kolom komentar terhadap gagasan Rizal.
"Hanya kostum, apakah ini termasuk pendegradasian makna pakaian tradisional?" Tulis salah satu warganet.
"Sepertinya anda terjebak di masa lalu pak," tulis akun lain.
Baca Juga: Menilik Makna Pakaian Adat Surakarta yang Dikenakan Jokowi saat HUT RI ke-78
Adapun warganet yang memberikan komentar setuju atas gagasan tersebut.
"Iya saya liatnya juga kok makin seperti ondel-ondel ya, sekedar kostum aja," tulis akun lainnya.
_____________________
Kontributor: Ayuni Sarah