Dianggap Tak Etis, Pro Kontra Penggunaan Museum Proklamasi untuk Deklarasi Koalisi Prabowo

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 17 Agustus 2023 | 17:57 WIB
Dianggap Tak Etis, Pro Kontra Penggunaan Museum Proklamasi untuk Deklarasi Koalisi Prabowo
Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) saat deklarasi Bakal Calon Presiden di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ya harus dihindarkan dari kegiatan politik praktis. Itu pendapat saya sebagai rakyat biasa lho," kata Sutrisno, Minggu (13/8/2023).

Pendapat pihak yang tidak setuju juga datang dari calon anggota legislatif dari PDIP, Ferdinand Hutahaean. Ia menilai museum itu tidak tepat dijadikan untuk pelaksanaan kepentingan politik karena merupakan tempat pembelajaran sejarah bagi masyarakat.

"Sebetulnya penggunaan museum itu tidak layak untuk kepentingan politik karena itu milik umum, milik masyarakat umum. Museum bukan untuk kepentingan politik tetapi kepentingan pelajaran sejarah bangsa," kata Ferdinand diwawancara, Senin (14/8/23).

Alasan pemilihan museum tersebut sebagai deklarasi dukungan kepada Prabowo adalah karena memiliki nilai historis sebagai tempat pendiri bangsa untuk merumuskan teks proklamasi. Museum ini mengingatkan koalisinya untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

"Tempat ini kita cari beberapa tempat, ini keputusan singkat di sinilah tempat paling baik bawa aura perjuangan, spirit perjuangan," ujar Prabowo saat konferensi pers di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI