Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi akhirnya buka suara soal isu yang berhembus soal dirinya yang akan segera menempati jabatan sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggantikan Giring Ganesha. Mantan Wakil Menteri Desa ini mengaku dirinya hanya akan menunggu arahan dari Presiden Jokowi.
"Kalau saya, pokoknya mengalir saja lah. Saya hanya tunggu perintah, saya konsultasi dulu dengan Pak Presiden. Saya kan anak buahnya," ujar Budi saat ditemui di Kompleks MPR/DPR, Jakarta Pusat, Rabu (16/08/2023) kemarin.
Budi Arie menegaskan bahwa masih banyak yang lebih pantas menduduki posisi sebagai Ketua Umum PSI. Pasalnya, ia merasa sudah tua sementara PSI merupakan partai anak muda.
"PSI itu kan identiknya dengan partai progresif, partainya anak muda. Saya kan udah nggak terlalu muda. Masih banyak yang lebih pantas lah (untuk menjadi Ketum)," lanjut Budi.
Baca Juga: Jawab Isu Bakal Jadi Ketum PSI Gantikan Giring, Ketum Projo Budi Arie: Saya Tunggu Perintah Jokowi
Budi Arie baru dilantik sebagai Menkominfo pada 17 Juli 2023 lalu menggantikan Johnny G. Plate yang tersandung kasus korupsi proyek BTS. Sebelum menjabat sebagai Menkominfo, Budi Arie pun dikenal sebagai politikus. Lalu, seperti apa jejak politik Budi Arie? Simak inilah selengkapnya.
Karier politik Budi Arie tidak lepas dari pengalamannya sejak masih belia. Usai lulus dari SMA Kolese Konisius pada tahun 1990, Budi Arie Setiadi pun melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
Ia pun sempat menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI dan masuk dalam jajaran anggota senat mahasiswa UI.
Tak hanya itu, Budi pun juga sempat menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Suara Mahasiswa pada tahun 1993 hingga 1994.
Usai lulus dari FISIP UI, Budi pun melanjutkan karirnya sebagai jurnalis. Ia pun mendirikan media bernama "BERGERAK" pada tahun 1998. Ia juga sempat berkarir di Media Indonesia sebagai jurnalis mingguan.
Baca Juga: Johnny G Plate Bantah Minta Uang Rp 250 juta ke Vendor BTS 4G untuk Natal
Budi mulai masuk ke dunia politik sejak menjabat sebagai Kepala Balitbang PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2005 hingga tahun 2010. Ia juga sempat terpilih sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Tak hanya aktif di partai, Budi Arie pun maju sebagai calon annggota DPR RI untuk dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulaua Seribu) pada tahun 2009.
Pada Agustus 2013, Budi mendirikan komunitas Pro Jokowi (PROJO) sebagai relawan pendukung Jokowi yang mencalonkan diri sebagai calon presiden Indonesia pada pilpres 2014 lalu.
Dukungan pun terus diberikan Budi dan anggota PROJO lain hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai presiden bersama sang wakil presiden, Jusuf Kalla. Tak hanya pada pilpres 2014, PROJO kembali memberikan dukungan besar kepada Jokowi saat kembali menjadi capres pada pemilu 2019.
Jokowi akhirnya berhasil menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode. Budi Arie pun sempat diamanahkan untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Desa PDTT (Wamendes) periode tahun 2019 hingga 2024 sebelum akhirnya dilantik sebagai Menkominfo pada 17 Juli 2023 lalu.
Kontributor : Dea Nabila