4 Fakta Unik Baju Adat Tanimbar Maluku yang Dipakai Jokowi, Ini Filosofinya

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 16 Agustus 2023 | 16:32 WIB
4 Fakta Unik Baju Adat Tanimbar Maluku yang Dipakai Jokowi, Ini Filosofinya
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Sidang Tahunan DPR MPR dan Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto/Pool via Dokumentasi Parlemen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Tahunan Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta pada Rabu (16/8/2023).

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, presiden selalu tampil dalam Sidang Tahunan MPR RI dengan mengenakan baju adat Nusantara. Tahun ini, Presiden Jokowi hadir di hadapan peserta sidang dengan mengenakan baju adat dari Tanimbar khas Maluku.

Ternyata ada sejumlah fakta unik mengenai baju adat Tanimbar yang diekanak Jokowi. Apa saja fakta-fakta tersebut? Berikut ulasannya.

FIlosofi baju adat Tanimbar

Baca Juga: Dikritik Partai Sendiri, Kontroversi Program Food Estate Jokowi: Mangkrak dan Gagal Panen

Sama halnya baju adat Nusantara lainnya, baju adat Tanimbar dari Maluku juga memiliki makna dan filosofi.

Baju adat Tanimbar merupakan baju adat untuk leki-laki yang terdiri dari kain tenun dan kemeja. Selain itu ada juga penutup kepala yang diberi nama Suar Bebeb Ulu dan So Malai.

Penutup kepala itu dihiasi dengan bulu burung Cendrawasih yang jadi perlambang kebesaran seorang raja. Sementara penutup kepalanya sendiri merupakan simbol perlindungan seorang pemimpin terhadap masyarakatnya.

Dalam baju adat Tanimbar, ada juga selempang atau skwal yang memiliki filosofi sebagai tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya.

Lalu Skawl sendiri mengandung makna seorang ayah yang menggendong anaknya. Bisa juga diartikan sebagai seorang pemimpin yang siap mengayomi dan melayani masyarakatnya.

Baca Juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, Ganjar Nyatakan Kesiapannya untuk "Lari Marathon" Lanjutkan Pekerjaan Besar Jokowi

Dikenakan saat upacara adat

Baju adat Tanimbar merupakan baju khas Maluku yang seringkali dikenakan saat menghadiri upacara adat maupun upacara keagamaan.

Adapun upacara tersebut di antaranya upacara pernikahan, upacara gerejawi, upacara kematian seperti penghormatan pada jenazah dan pelepasan arwah.

Tidak bisa dikenakan sembarangan

Sebagai baju adat, Tanimbar tidak bisa dikenakan oleh sembarang orang dan sembarang waktu. Kini baju adat tersebut tak lagi dikenakan dalam keseharian.

Hanya orang-orang yang dipandang sebagai tetua adat saja yang bisa mengenakan baju adat Tanimbar sebagai pakaian sehari-hari.

Punya puluhan variasi motif

Motif dan warna kain baju adat Tanimbar cukup bervariasi. Kain adat tersebut didominasi dengan garis-garis dengan ruang kosong dan diselingi dengan beragam corak sederhana.

Adapun corak-corak tersebut terinspirasi dari keindahan alam di daerah Tanimbar, Maluku, mulai dari motif hewan, tumbuhan hingga manusia.

Hingga kini, tenun ikat Tanimbar memiliki kurang lebih 47 variasi motif. Di antaranya motif bunga anggrek yang merupakan motif utama kain tenun Tanimbar yang melambangkan kecantikan, keangungan dan keuletan.

Ada juga motif Sair, yakni berupa bentuk bendera yang melambangkan semangat masyarakat Tanimbar dalam menjalani kehidupan.

Selain itu, ada juga motif Tunis yang bentuknya seperti anak panah Tunggal dan kembar. Motif ini bermakna masyarakat Tanimbar harus enantiasa berhati-hati dalam menghadapi ancaman.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI