Suara.com - Malam tirakatan 17 Agustus dilaksanakan bukan tanpa tujuan. Makna malam tirakatan 17 Agustus berdekatan dengan makna pembacaan proklamasi kemerdekaan RI.
Tirakatan sendiri merupakan tradisi Jawa. Menurut leluhur Jawa, tradisi tirakat merupakan sebuah jalan menuju kebahagiaan sejati berdasarkan atas perlindungan dan tuntunan Allah SWT.
Oleh karenanya, banyak masyarakat Jawa yang masih mempraktekkan tradisi tirakatan jika memiliki hajat tertentu. Mereka berharap agar jalan menuju mewujudkan cita-cita adalah jalan yang benar sesuai dengan tuntunan Allah SWT.
Seseorang yang menjalani tirakat berarti juga siap menjalani kehidupan duniawi dengan tujuan yang bukan semata-mata untuk mendapatkan kenikmatan duniawi, melainkan kenikmati sejati atau ukhrawi.
Hal itu berlandaskan pada firman Allah, yang tertera dalam surat Al-Isra ayat 29, yang artinya:
"Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal."
Makna dari ayat tersebut ialah umat Islam dilarang memenuhi atau menuruti hawa nafsu dalam hal apapun. Kita tidak diperbolehkan menyengsarakan orang lain dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Sehubungan dengan konteks perayaan kemerdekaan pada 17 Agustus, maka makna malam tirakatan 17 Agustus adalah supaya kita dapat mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik.
Maka, makna malam tirakatan 17 Agustus adalah agar bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan sejati. Jalannya adalah dengan tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan.
Baca Juga: Teks Doa Upacara 17 Agustus 2023 Lengkap
Melaksanakan pembangunan yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan warisan leluhur Nusantara. Terutama dalam memulai proses pembangunan, kita dilarang menyengsarakan dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari, sehingga kita harus melakukannya dengan pertimbangan yang cermat.