Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pemimpin Indonesia selanjutnya itu bukan soal sosoknya. Namun yang paling penting ialah kesanggupannya menjadi Kepala Negara meneruskan pemerintahan yang sudah berjalan saat ini.
Hal tersebut disampaikan Jokowi mengingat sosok kepemimpinan ke depan yang sangat menentukan masa depan Indonesia.
"Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu. Tapi apakah sanggup atau tidak? Untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini," kata Jokowi saat berpidato di Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Pemimpin yang dibutuhkan menurut Jokowi ialah yang harus memiliki keberanian. Sebab, pemimpin yang selanjutnya itu harus memiliki napas panjang untuk meneruskan pemerintahan yang ia pimpin saat ini.
Baca Juga: Hitung-hitungan Jokowi Soal Untung Hilirisasi 10 Tahun: Pendapatan Per Kapita Naik jadi Rp157 Juta
Kepala Negara mengungkapkan kalau tantang ke depan tidak lah mudah. Sebab, seorang pemimpin juga harus berani mengambil keputusan yang sulit dan tidak populer.
"Oleh sebab itu menurut saya, pemimpin itu harus punya public trust karena kepercayaan adalah salah 1 faktor penentu. Bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan," jelasnya.
"Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa."