Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana menghadiri agenda sidang tahunan MPR/DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Kali ini, orang nomor satu itu memilih untuk mengenakan baju adat dari daerah Tanimbar Maluku.
Adapun keduanya tiba pada pukul 08.34 WIB. Iriana sendiri terlihat anggun mengenakan pakaian bernuansa krem. Mereka juga sempat melambaikan tangan untuk menyapa wartawan. Lantas, apa makna baju adat Tanimbar yang dipakai Jokowi?
Makna Baju Adat Tanimbar
Jokowi dalam sidang tahunan itu, terlihat memakai kemeja putih dengan umpan atau kain tenun sinune berkelir hitam. Ini diikat pada bagian pinggang, sementara dua kain tenun tais bergaris merah tua dengan motif khas tampak melintang di tubuhnya.
Baca Juga: Jokowi: Saya Disebut Bodoh dan Plango-plongo
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan menyatakan alasan Jokowi memilih baju adat Tanimbar. Disebutnya, sang presiden ingin mengangkat kebudayaan dan pakaian suku tersebut ke atas panggung tertinggi kenegaraan di Indonesia.
"Ini wujud dari semangat Presiden Jokowi untuk mengangkat pakaian adat dari daerah yang tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia (yakni Tanimbar)," ujar Abetnego, melalui keterangan tertulis, Rabu (16/8/2023).
Ia juga menjelaskan baju adat pria Tanimbar berupa celana dan kemeja panjang. Lalu, dilengkapi oleh umpan yang dililitkan ke tubuh dan diikatkan di bahu atau pinggang. Untuk kepala, memakai hiasan bulu burung, misalnya cenderawasih atau kakatua.
Penutup kepala itu bernama tataban ulun. Menurut berbagai sumber, hiasan ini melambangkan keberanian, keperkasaan, dan kebesaran sebagai seorang pemimpin, prajurit, pahlawan, ketua adat. Di dada Jokowi juga ada gantungan emas bernama wangpar.
Abetnego juga mengatakan pemilihan baju adat Tanimbar itu tak lepas dari kunjungan Jokowi pada September 2022 lalu. Masyarakat menyambut presiden dengan sangat antusias. Ia pun diketahui menjadi pemimpin RI kedua yang berkunjung ke sana.
Baca Juga: Gerah Dikasih Kode 'Pak Lurah', Jokowi: Saya Adalah Presiden Republik Indonesia
"Masyarakat sangat antusias menyambut Presiden Jokowi, mengingat kunjungan terakhir presiden ke Tanimbar adalah Presiden Soekarno pada 1958," kata Abetnego.
Selain itu, Abetnego menyampaikan filosofi di balik baju adat Tanimbar. Di mana berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat setempat. Motif-motif yang terukir di pakaian adat ini juga memiliki makna simbolis.
Biasanya menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, hingga nilai-nilai sosial dan spiritual. Intinya, baju adat Tanimbar melambangkan persatuan, semangat kebangsaan serta pelestarian warisan budaya Indonesia.
"Ini bukan sekadar pilihan pakaian, tetapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia," jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menghadiri rapat tahunan itu dengan baju adat. Ia tampak mengenakan pakaian khas Betawi dengan setelan demang hitam. Lalu, dikombinasikan dengan kain tumpal berwarna cerah di bagian bawah.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani pun ikut mengenakan baju adat suku dayak, Kalimantan Barat. Pakaiannya ini bermotif ruit besai atau ruit penawan. Adapun makna dari motif tersebut, yakni melambangkan kebesaran atau keperkasaan.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti