Viral Warga Dago Bandung Kejang dan Muntah Darah Gegara Tembakan Gas Air Mata

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 16 Agustus 2023 | 10:05 WIB
Viral Warga Dago Bandung Kejang dan Muntah Darah Gegara Tembakan Gas Air Mata
Viral Warga Dago Kejang dan Muntah Darah. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video warga Dago Elos Bandung, Jawa Barat mengalami kejang dan muntah darah tengah viral di media sosial Twitter (kini X). Warga yang disebut berstatus difabel itu diduga menghirup gas air mata yang ditembakkan polisi ketika peristiwa bentrok pada Senin (14/8/2023) malam.

Diketahui ketika itu terjadi kericuhan antara polisi dengan warga Dago Elos perkara sengketa tanah. Simak terkait fakta warga Dago kejang dan muntah darah gegara tembakan gas air mata berikut ini.

1. Warga Dago Kejang & Muntah Darah

Video warga Dago kejang dan muntah darah akibat tembakan gas air mata itu diunggah oleh akun @mazzini_gsp yang memposting ulang unggahan @xximtxx.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Dago Elos Bandung, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Tampak dalam video seorang remaja pria dalam posisi tengkurap dan kejang-kejang. Sementara pada mulutnya penuh dengan darah yang disebut akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan polisi.

"Kakak saya sesak nafas, muntah-muntah, anaknya (keponakan saya) sesak kritis sampai muntah darah, di rumahnya ada balita. Ibu tidak berhenti nangisin keadaan anak sama cucunya). SAYA SAKIT HATI, SAYA GA AKAN DIAM, SAYA MAU MELAWAN," tulis akun @xximtxx.

2. Minta Polrestabes Bandung Tanggung Jawab

Video viral warga Dago Elos itu membuat warganet geram pada polisi yang menembakkan gas air mata. Polrestabes Bandung pun diminta mempertanggung jawabkan tindakannya hingga membuat warga Dago yang kejang dan muntah darah itu.

"Ditunggu segera tanggung jawab RESTABES BANDUNG untuk pengobatan korban difabel ini, yang bersangkutan sesak sampai muntah darah akibat tear gas yang dilempar tadi malam," kata @mazzini_gsp.

Baca Juga: Siapa Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha di Kasus Dego Elos?

3. Kepulan Gas Air Mata Bikin Warga Sesak

Agung Eko Sutrisno (29) yang malam itu berada di lokasi membenarkan adanya seorang anak yang muntah darah akibat tembakan gas air mata. Walau begitu dia mengaku tidak melihat langsung sosok anak yang muntah darah tersebut.

"Tidak melihat langsung, cuman kan ramai pas ngobrol sama warga ada yang bilang, ada anak yang muntah darah gitu, di pemukiman warga," kata Eko pada Selasa (15/8/2023). 

Eko juga menyebut adanya gas air mata yang mengepul di pemukiman warga. Kepulan gas air mata yang terkonsentrasi karena padatnya pemukiman membuat dirinya jadi sesak. Menurut Eko, hal serupa juga dialami oleh warga setempat.

"Saya masuk itu masih perih banget, saya disuruh naik ke lantai dua agak bisa nafas, warga juga batuk-batuk, terdengar warga pada batuk-batuk," jelas Eko.

4. Polisi Dobrak Rumah Warga

Salah satu warga Dago Elos bernama Ecin (64) juga menyebut bahwa anaknya mengalami muntah-muntah usai tembakan gas air mata. Ecin mengatakan ketika itu kondisi di Dago Elos sangat mencekam. Namun kondisi mulai reda hingga kepolisian membubarkan diri. 

"Ada juga bayi sampai ditaruh di atap rumah menghindari gas air mata, usianya 8 bulan," ungkap Ecin.

Selain dampak kesehatan, Ecin menyebut warga mengalami trauma karena rumahnya didobrak petugas polisi. Ada juga kendaraan warga yang hancur akibat kejadian itu.

Bahkan disebut ada polisi yang diduga mengeluarkan kata kasar dan meminta agar pintu rumah dibuka. Kata kasar itu ditujukan ke sejumlah warga.

"Dia (polisi) pikir massa (yang ricuh) ada yang ngumpet, dia maksa, 'Woy buka woy buka brengsek. Yang bukan warga asli keluar'," kata Handika, warga yang rumahnya didobrak oleh polisi. 

5. Klarifikasi Polrestabes Bandung

Sementara itu Polrestabes Bandung tak menampik ada tembakan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa. Namun dia membantah gas air mata ditembakkan ke arah pemukiman warga.

"Tidak (diarahkan ke pemukiman warga), kita hanya di jalan raya, tidak ada yang ditembakkan ke pemukiman warga sama sekali, hanya di jalan saja untuk membuka jalan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono pada Selasa (15/8/2023).

"Jadi malam itu memang polisi masuk ke pemukiman, nyisir kali, sambil mentunging perabot warga, tiang listrik juga," sambung dia.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI