Daftar 16 PLTU di Sekitar Jakarta, Biang Kerok Polusi Udara?

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 15 Agustus 2023 | 20:28 WIB
Daftar 16 PLTU di Sekitar Jakarta, Biang Kerok Polusi Udara?
Aktivitas PLTU Indramayu yang berada di Desa Mekarsari, Indramayu, Jawa Barat. (Dok. Trend Asia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebab polusi udara Jakarta yang makin parah kini menjadi perdebatan. Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) Indonesia menaruh tudingan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai biang kerok dari polusi udara yang kini melanda Ibu Kota.

Tercatat kini ada sebanyak 16 unit PLTU yang mengepung Jakarta. 10 dari seluruh total PLTU tersebut berpusat di Banten, dan sisanya berada di Jawa Barat.

Berikut PLTU yang mengelilingi Ibu Kota hingga dituding menjadi penyebab utama polusi udara Jakarta.

Daftar PLTU di sekitaran Ibu Kota

  1. PLTU Banten Suralaya,
  2. PLTU Cemindo Gemilang,
  3. PLTU Pelabuhan Ratu,
  4. PLTU Merak,
  5. PLTU Cilegon PTIP,
  6. PLTU Jawa-7,
  7. PLTU Banten Labuan,
  8. PLTU DSS Serang,
  9. PLTU Banten Lontar,
  10. PLTU Cikarang Babelan,
  11. PLTU FAJAR,
  12. PLTU Pindo-Deli-II,
  13. PLTU Indo Bharat Rayon,
  14. PLTU Purwakarta Indorama,
  15. PLTU Banten Serang,
  16. PLTU Bandung Indosyntec.

KLHK bantah polusi Jakarta gegara PLTU

Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) kini membantah dugaan bahwa polusi udara Jakarta disebabkan oleh PLTU yang mengelilingi Ibu Kota.

Sebelumnya, masyarakat sempat menduga-duga bahwa penyebab polusi udara Ibu Kota yang makin parah adalah kehadiran PLTU Cilegon.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyampaikan bahwa tak benar jika PLTU menyebabkan polusi udara di Jakarta.

Siti dalam rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023) menekankan bahwa uap yang dihasilkan oleh PLTU seperti di Cilegon terbang ke Selat Sunda dan tak mengarah ke Jakarta.

Baca Juga: Penyebab Polusi Udara Jakarta Versi Menteri LHK: Bukan PLTU, Kendaraan Jadi Biang Kerok

Siti juga menyertakan hasil kajian berdasarkan studi satelit, sentinel hingga resolusi satelit periode 27 Juli-9 Agustus 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI