Dengan menerapkan belajar dari rumah untuk pelajar di Jakarta kata dia, sama dengan pihak sekeloah menyelamatkan anak-anak dari bahaya polusi udara.
"Saya kira kondisinya sekarang suhu tinggi dan polusi udara. Sehingga masing masing sekolah punya peran mengurangi dampak bencana, ikut aktif menyelamatkan anak anak dan lingkungan," jelas dia.
"Sehingga manusia juga ramah terhadap lingkungan dan kelestariannya, untuk mewarisi masa depan yang lebih baik, lingkungan yang lebih ramah untuk anak anak kita," jelas Jasra.
Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia pada Selasa (15/8/2023).
Disebutkan Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 165 AQI US. Dengan angka kualitas udara tersebut, DKI Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat nomor dua di dunia.
Sedangkan untuk konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Selasa ini PM 2.5. Angka Konsentrasi itu, 16,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).