5 Fakta Kesehatan Jokowi Terganggu Gegara Udara di Jakarta: Batuk-batuk Sebulan

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 15 Agustus 2023 | 15:33 WIB
5 Fakta Kesehatan Jokowi Terganggu Gegara Udara di Jakarta: Batuk-batuk Sebulan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Instagram @/jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buruknya kualitas udara di DKI Jakarta beberapa waktu belakangan ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan kesehatan Presiden Jokowi dikabarkan menurun akibat buruknya kualitas udara di ibu kota.

Alhasil, presiden memberikan sejumlah instruksi untuk mengatasi hal tersebut.

Seperti apa respons Jokowi terhadap buruknya kualitas udara di Jakarta? Simak ulasannya berikut ini.

Jokowi sakit batuk akibat udara buruk

Baca Juga: Inilah Dampak Pembakaran Batu Bara, Jadi Penyebab Polusi Udara Jakarta?

Akibat buruknya kualitas udara di Indonesia, Presiden Jokowi dikabarkan menderita sakit batuk dalam beberapa waktu belakangan.

Hal itu disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno di Istana Negara pada Senin (14/8/2023) lalu. Menurut dia, presiden sudah hampir 4 minggu mengalami sakit batuk.

"Beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," ujar Sandiaga pada awak media.

Jokowi bahas udara buruk dengan para menteri

Buruknya kualitas udara di Jakarta turut menjadi perhatian presiden Joko Widodo, sehingga mengajak para menteri untuk mencari solusi atas masalah tersebut.

Baca Juga: Dihapus atau Tidak PPDB Zonasi akan Tetap Bermasalah di Pendidikan

Pembahasan mengenai buruknya kualitas buruk udara Jakarta dilakukan dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta pada Senin lalu.

Menurut presiden, saat ini kualitas udara di Jakarta berada di angka 156 dengan kategori tidak sehat. Salah satu penyebabnya, menurut Jokowi adalah kemarau panjang dalam tiga bulan terakhir.

Jokowi minta solusi dalam satu minggu

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, presiden meminta adanya langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini.

Adapun, lanjut Sandiaga, presiden memberikan waktu satu minggu agar masalah buruknya kualitas udara di Jakarta bisa diatasi.

"Saya sangat sepakat karena hampir tiap hari saya lari di ruang terbuka dan melihat kondisi kualits udara di Jakarta ini semakin tidak sehat," kata dia.

Pertimbangkan opsi WFH

Untuk mengatasi menurunnya kualitas udara di Jakarta, presiden menginstruksikan adanya sistem kerja hibrida untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.

Menurut presiden, pemerintah perlu mendorong perkantoran untuk kembali menerapkan sistem kerja dari rumah atau sork from hom (WFH).

Work from office, work from home mungkin (WFH) saya nggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah (Jam) 7-5 2-5 atau angka yg lain," tutur Jokowi.

Minta adakan rekayasa cuaca

Selain opsi WFH, Presiden Jokowi juga meminta adanya rekayasa cuaca agar hujan turun di wilayah Jabodetabek, sehingga kualitas udara bisa meningkat.

Presiden juga menginstruksikan agar pemerintah mempercepat penerapan batas emisi dan ruang terbuka hijau untuk menangkal polusi udara.

Dan untuk jangka menengah, presiden meminta agar pemerintah konsisten dalam menerapkan kebijakan mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil dan beralih ke transportasi massal.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI