Jokowi Batuk-batuk 4 Minggu Gegara Buruknya Kualitas Udara Jakarta

Senin, 14 Agustus 2023 | 19:37 WIB
Jokowi Batuk-batuk 4 Minggu Gegara Buruknya Kualitas Udara Jakarta
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas mengenai polusi udara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023). (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut merasakan imbas dari buruknya kualitas udara di DKI Jakarta dan sekitarnya. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Jokowi merasakan batuk-batuk hampir empat minggu.

Hal itu disampaikan Sandiaga usai mengikuti rapat terbatas mengenai polusi udara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

"Presiden sendiri sudah batuk katanya sudah hampir 4 minggu beliau (Presiden Joko Widodo) belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan," kata Sandiaga.

Menurut dokter, batuk-batuk itu timbul dikarenakan adanya kontribusi dari udara yang tidak sehat serta kualitasnya buruk.

Baca Juga: Soal Rekom Rapimnas PPP Usung Sandiaga Jadi Bakal Cawapres Ganjar, Achmad Baidowi: Tak Serta Merta Berubah Begitu Saja

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas mengenai polusi udara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023). (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas mengenai polusi udara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023). (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Untuk mengatasi buruknya kualitas udara, Jokowi telah meminta jajarannya untuk menjalani langkah konkret dalam waktu satu pekan.

“Tadi rapat menyetujui langkah-langkah konkret secara spesifik untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta karena kalau kita lihat Beijing berhasil melakukan itu dan saya sangat yakin dengan kolaborasi pemerintah daerah, dunia usaha, kita bisa juga memperbaiki kualitas udara di Jakarta karena sangat berdampak secara jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Sementara dari sisi pariwisata, Sandiaga menyebut bahwa polusi udara dapat mengganggu pelaksanaan lomba lari marathon internasional yang kerap diselenggarakan di Jabodetabek, serta ajang pariwisata olah raga (sports tourism) lainnya.

Politisi PPP tersebut mengaku khawatir jika polusi udara terus memburuk, maka dapat menurunkan reputasi Jakarta sebagai kota yang kerap menyelenggarakan lomba lari marathon internasional, dan pada akhirnya mengurangi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

“Berdampak juga pada penurunan minat untuk berwisata terutama di wilayah Jakarta yang tetap menjadi gerbang setelah Bali dan Kepri (Kepulauan Riau), tiga teratas untuk kunjungan wisatawan mancanegara." [ANTARA]

Baca Juga: Jejak Manuver Politik Prabowo, Akui Bagian dari Tim Pemerintahan Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI