Tak Gentar Hadapi Koalisi Besar Prabowo, PDIP: 2014 Juga Kami Ramping Tapi Akhirnya Menang

Senin, 14 Agustus 2023 | 14:11 WIB
Tak Gentar Hadapi Koalisi Besar Prabowo, PDIP: 2014 Juga Kami Ramping Tapi Akhirnya Menang
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, menegaskan jika pihaknya tak gentar meski kekinian memiliki koalisi yang ramping untuk menghadapi Pilpres 2024. Itu ia yakini karena melihat dari Pilpres 2014 lalu, di mana dengan koalisi ramping bisa menang mengusung Jokowi.

Hal itu disampaikan Basarah menyusul Golkar dan PAN merapat bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB. Sementara PDIP hanya bekerjasama dengan PPP, Hanura, dan Perindo.

"2014 juga kami ramping, kami menghadapi capres-cawapres yang didukung oleh presiden yang sedang berkuasa waktu itu," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, kala itu justru para pengamat memprediksi jika koalisi pengusung Jokowi di 2014 sebagai koalisi yang kecil. Sementara Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa didukung penguasa.

"Pak Hatta Rajasa kan besannya presiden SBY pada waktu itu. Kami partai-partai yang dihitung oleh para pengamat politik bukan partai besar pada waktu itu, hanya dengan NasDem, PKB, dan Hanura," tuturnya.

"Sementara pak Prabowo dan Hatta Rajasa didukung partai-partai besar dan pada waktu itu presiden SBY yang sedang berkuasa saat itu juga partainya mendukung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa pada waktu itu kalau tidak salah," sambungnya.

Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) saat deklarasi Bakal Calon Presiden di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) saat deklarasi Bakal Calon Presiden di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Untuk itu, bagi PDIP, kata dia, merupakan hal yang biasa menghadapi koalisi besar. Menurutnya, justru kala itu pihaknya berhasil menang, dan justru pihak yang berseberangan justru bergabung.

"Jadi bagi PDIP hal-hal yang biasa yang kita hadapi kita biasa bekerja bersama-sama tapi kita juga biasa bekerja dg teman yang tidak begitu banyak toh, akhirnya ketika kita menang pada waktu itu akhirnya teman-teman itu juga datang kepada kami untuk bekerja sama di pemerintahan," pungkasnya.

Golkar-PAN Merapat

Baca Juga: Partai-Partai Besar Sudah Bikin Koalisi, Bagaimana Nasib Ganjar dan PDIP?

Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal Calon Presiden di Pilpres 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI