Amien Rais Gelar Pertemuan Tertutup di Kediaman Rizal Ramli, Bahas Keburukan Jokowi?

Minggu, 13 Agustus 2023 | 18:57 WIB
Amien Rais Gelar Pertemuan Tertutup di Kediaman Rizal Ramli, Bahas Keburukan Jokowi?
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menemui eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli di Kemang, Jakarta Selatan pada Minggu (13/8/2023). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menemui eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli di Kemang, Jakarta Selatan pada Minggu (13/8/2023). Keduanya menggelar pertemuan tertutup di salah satu ruangan di kediaman Rizal Ramli.

Setelah berbincang, keduanya mengadakan konferensi pers bersama awak media. Rizal Ramli mengatakan, pembahasannya bersama eks Ketua MPR RI itu berkaitan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang dianggap telah mengkhianati Undang-Undang 1945.

"Kini indeks demokratisasi Indonesia semakin merosot, hak-hak rakyat terhadap kebutuhan dasar, pendidikan, dan fasilitas sosial lainnya semakin tidak terjangkau," ujar Rizal Ramli di lokasi.

"40 persen rakyat Indonesia masuk dalam kategori miskin, hak-hak politik dan kebebasan rakyat untuk berpendapat ditindas," katanya menambahkan.

Baca Juga: Tak Ada Adrian Maulana, Artis-Artis yang Diajak Presiden Jokowi Naik LRT Tuai Cibiran

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais saat tiba di Kediaman Rizal Ramli untuk menggelar pertemuan di Kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (13/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais saat tiba di Kediaman Rizal Ramli untuk menggelar pertemuan di Kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (13/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tak hanya itu, Rizal Ramli juga menyinggung berbagai tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang dibiarkan Jokowi. Misalnya, menggunakan kekuasaan untuk kepentingan keluarga dan pengusaha terdekatnya.

"Jokowi yang tidak pernah berjuang untuk demokrasi begitu berkuasa justru mempreteli demokrasi, memperlemah lembaga antikorupsi, dan membiarkan berkembangnya penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat untuk memperkaya keluarga dan dan kelompoknya secara sangat ganas dan vulgar," tuturnya.

Ia juga menyinggung soal penggunaan buzzer dan influencer untuk menyebarkan berita bohong secara masif. Hal ini disebutnya bertentangan dengan semangat Indonesia sebagai negara demokrasi.

"Tidak hanya melakukan influence trading untuk memperkaya keluarganya, Jokowi juga membangun dinasti politik yang penuh nepotis dan tidak berprestasi," pungkasnya.

Baca Juga: Siapa Itu Faisal Basri? Sosok yang Berani 'Kuliti' Jokowi Soal Hilirisasi Nikel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI