Di sisi lain, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Greenpeace, ada berbagai faktor penyebab polusi udara di Kota Jakarta. Namun, asap pembakaran batu bara menjadi salah satu hal yang diabaikan dari perhatian masyarakat.
Melansir dari laman Greenpeace.org yang menggunakan studi Vital Strategies, pembakaran batu bara juga menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta. Hasil studi tersebut menunjukkan hampir seperlima polusi berasal dari pembakaran batu bara. Setidaknya, ada 8 pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU berbahan bakar batu bara menghimpit kota Jakarta dalam jarak 100 km.
Parahnya lagi, di tahun 2020 lembaga penelitian Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) menuliskan bahwa Jakarta juga dikelilingi 118 fasilitas industri yang juga berkontribusi pada pencemaran udara di Jakarta.
Adapun penyebab buruknya batu bara tersebut juga turut dirasakan oleh masyarakat Jakarta, terkhusus di Marunda dan sekitarnya. Proses peledakan dan juga pengeboran dalam proses penambangan menghasilkan mineral halus yang sudah terkontaminasi debu dan menjadi penyebab penyakit pneumokoniosis.
Debu tersebut dibawa ke Marunda, proses bongkar muat yang berantakan ini mengancam jiwa masyarakat penduduk ibu kota.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa