Suara.com - Sholat Fajar adalah salah satu ibadah utama dalam agama Islam. Namun, muncul pertanyaan sholat fajar dilakukan kapan?
Jika Anda bertanya-tanya sholat fajar dilakukan kapan, maka jawabannya sholat ini dilakukan pada waktu subuh, sholat ini memiliki makna mendalam serta manfaat spiritual dan fisik. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan tentang waktu pelaksanaan, niat, tata cara, serta doa yang terkait dengan Sholat Fajar.
Sholat Fajar dilakukan pada waktu antara terbitnya fajar shadiq (fajar pertama yang menyebar di langit) hingga terbitnya matahari. Waktu ini dikenal sebagai "waktu subuh". Karena Sholat Fajar dilaksanakan sebelum matahari terbit, ia menjadi salah satu bentuk penghormatan bagi ciptaan Allah dan pengakuan akan kekuasaan-Nya atas alam semesta.
Niat Sholat Fajar
Baca Juga: Panduan Wirid dan Dzikir Setelah Sholat Dhuha 100x Lengkap
Niat merupakan komponen penting dalam setiap ibadah. Niat Sholat Fajar harus murni ditujukan hanya untuk Allah SWT. Meskipun niat biasanya diucapkan dalam hati, berikut adalah contoh niat yang bisa diucapkan sebelum memulai sholat.
“Ushalli sunnatal fajar rak'ataini lillaahi ta'aalaa”
Artinya: "Ya Allah aku niat sholat fajar dua raka'at karena Allah ta'aalaa."
Tata Cara Pelaksanaan
Sholat fajar dilakukan sebanyak dua rakaat. Berikut adalah tata cara pelaksanaan Sholat Fajar:
Baca Juga: Doa Pendek Setelah Sholat 5 Waktu dengan Lafal Latin dan Artinya
1. Membaca niat tata cara sholat fajar, "Ushalli sunnatal fajar rak'ataini lillaahi ta'aalaa." dibarengi dengan takbiratul ihram.
2. Membaca surah Al Fatihah.
3. Dilanjutkan dengan membaca surah Al Kafirun untuk rakaat pertama dan membaca surah Al Ikhlas untuk rakaat kedua.
4. Ruku dan tuma'ninah.
5. I'tidal dan tuma'ninah.
6. Sujud dengan tuma'ninah.
7. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah.
8. Kembali melakukan sujud dengan tuma'ninah.
9. Kembali melakukan takbiratul ihram dan menjalankan poin nomor 4-10 untuk rakaat kedua.
10. Duduk tasyahud akhir.
11. Salam.
Doa-doa Terkait:
- Dzikir:
Ya hayyu ya qoyyum laa ilaaha illa anta (40 kali)
Artinya:
“Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, tiada tuhan selain Engkau”
- Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 11 x
- Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Falaq sebanyak 1 x
- Dilanjutkan dengan membaca surat An-Naas sebanyak 1 x
Dilanjutkan dengan membaca:
Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh
Artinya: “Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Aku memohon ampunan pada Allah”
Dilanjutkan dengan membaca:
Subhana Man ta’azzaza bil-adzomati, subhana Man tarodda bil-kibriyaa`i, subhana Man tafarroda bil wahdaniyyati, subhana man ihtajaba bin-nuuri, subahan Man qaharol ‘ibaada bil mauti, subhana Man laa yafuutuhu fautun, subhanal awwal al-mubdi, subhanal akhir al-mufni, subhana man tasamma qobla ay yusamma, subhana Man ‘allama Adamal asmaa`a, subhana man kaana ‘arsuhu ‘alal maa, subhana Man ya’lamu qadrohu ghoiruhu (Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh) subhana Robbika Robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin
Artinya:
“Maha suci Dzat yang perkasa dengan keagungan-Nya, Maha suci Dzat yang berhiaskan kebesaran, Maha suci Dzat yang menyendiri dalam sifat keesaan-Nya, Maha suci yang berhijab dengan cahaya, Mahasuci Dzat yang melemahkan para hamba dengan kematian, Maha suci Dzat yang tidak disibukkan oeh kesibukan apapun, Maha suci Dzat yang Maha Awal dan Maha mengawali, Maha suci Dzat yang Maha Akhir dan Maha memfanakan, Maha suci Dzat yang menamai sebelum dinamai, Maha suci Dzat yang mengajarkan nama-nama kepada Adam, Maha suci Dzat yang singgsana-Nya berada di atas air, Maha suci Dzat yang kadar-Nya tidak diketahui oleh sesiapapun (Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung), Maha suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha lebih mulia dari apa yang mereka sifatkan, keselamatan bagi para Rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.
Sholat Fajar adalah peluang untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, merenung, dan memulai hari dengan penuh rasa syukur. Pelaksanaannya tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan dan ketenangan jiwa.
Dengan melaksanakan Sholat Fajar secara konsisten, umat Islam dapat memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta dan memperoleh ketenangan dalam kehidupan sehari-hari.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat