Rentan Sakit karena Polusi, Ketua DPRD DKI Usul Pekerja Lapangan Dapat Insentif Buat Beli Obat

Minggu, 13 Agustus 2023 | 09:10 WIB
Rentan Sakit karena Polusi, Ketua DPRD DKI Usul Pekerja Lapangan Dapat Insentif Buat Beli Obat
Rentan Sakit karena Polusi, Ketua DPRD DKI Usul Pekerja Lapangan Dapat Insentif Buat Beli Obat. (Pexels.com/Los Muertos Crew)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menyebut menyoroti soal bahaya polusi udara Ibu Kota, khususnya bagi para pekerja lapangan. Menurutnya, profesi ini perlu mendapatkan perhatian khusus berupa insentif karena lebih rentan terpapar polutan.

Pekerja lapangan yang rentan, menurutnya seperti Polisi Lalu Lintas (Polantas), petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sehari-hari bekerja di jalan. Mereka disebutnya lebih mudah terkena penyakit pernapasan karena selalu menghirup udara berpolusi.

Politisi PDIP ini pun berencana mengajukan insentif dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.

"Boleh sekarang sehat, tapi dalam jangka waktu panjang paparan polusi udara ini bisa bikin dia sakit. Ini yang mau kita usulkan di APBD 2024," ujar Prasetyo kepada wartawan, Minggu (12/8/2023).

Baca Juga: Minggu Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Nomor 1 di Dunia

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (Suara.com/Fakhri)
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (Suara.com/Fakhri)

Ia menyebut insentif tersebut bisa dipakai untuk menambah asupan makanan, vitamin, hingga obat-obatan para petugas di lapangan.

"Diharapkan dapat digunakan untuk menambah daya tahan tubuh supaya petugas-petugas kita tetap prima. Ya kita harus berusaha mencegah lah," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan sejauh ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mereduksi tingkat polusi udara di Jakarta dengan berkomunikasi intensif dengan kepala daerah penyangga Ibukota, juga instansi terkait.

"Nanti kita tunggu hasilnya, kebijakannya seperti apa," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, bedasarkan data IQAir tahun 2022, Indonesia menduduki peringkat nomor 26 sebagai negara dengan polusi udara terburuk di dunia.

Baca Juga: Terkoneksi dengan ETLE, Pemprov DKI dan Polri Bakal Razia Kendaraan yang Belum Uji Emisi

Sedangkan Jakarta, per 6 Agustus 2023 memiliki tingkat polusi tidak sehat dengan 161 AQI (indeks kualitas udara) dengan konsentrasi 8,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Hal ini membuat Kementerian Kesehatan khawatir akan meningkatnya kekambuhan serangan asma dan tumbuhnya penyakit respirasi lainnya.1 "Ada sejumlah penyakit respirasi yang diakibatkan polusi udara dengan prevalensi tinggi. Polusi udara menyumbang 15-30 persen," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis dikutip Rabu (9/8/2023).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI