Petugas BMKG Juanda, Ari kepada wartawan pada Sabtu (12/8/2023) mengungkap pihaknya urung bisa memastikan penyebab dentuman itu.
Ari melaporkan bahwa di perairan Madura tak terdapat deteksi gempa. Justru, gempa terbaca di 144 kilometer barat daya Jembrana, Pulau Bali, dengan kekuatan magnitudo 3,4, pada pukul 11.54 WITA, siang tadi.
Ari tak menyangkal kemungkinan bahwa dentuman tersebut berasal dari aktivitas di bawah tanah. Lebih lanjut, Ari menyarankan warga setempat untuk melaporkan dentuman tersebut ke Stasiun Geofisika milik BMKG yang ada di Pasuruan.
Polisi perintahkan evakuasi
Warga kini dibuat panik usai mendengar dentuman tersebut.
Usut punya usut beberapa hari yang lalu warga juga mendengar bunyi dentuman yang serupa.
Seorang warga anonim melaporkan bahwa sudah 10 hari dentuman tersebut muncul dan hilang. Namun baru-baru ini, dentuman semakin keras dan menggelegar.
Polisi akhirnya harus memutuskan untuk mengimbau masyarakat untuk mengungsi untuk mencegah adanya kejadian yang tidak diinginkan.
Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan kejadian tersebut dan melaporkan bahwa warga telah dievakuasi.
Baca Juga: Kronologi Siswi SMK di Trenggalek Dipaksa Threesome, Video Pemerkosaan Disebar hingga Viral
Adapun warga yang rumahnya terletak di atas lokasi sumber suara kini telah berupaya mengevakuasikan keluarganya ke rumah lain.