Mengenal Fenomena Hujan Meteor Perseid, Jangan Lewatkan Puncaknya 12-13 Agustus

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 08:36 WIB
Mengenal Fenomena Hujan Meteor Perseid, Jangan Lewatkan Puncaknya 12-13 Agustus
Ilustrasi hujan meteor (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fenomena hujan meteor perseid akan kembali terjadi pada 12 hingga 13 Agustus mendatang. Fenomena yang hanya terjadi setiap tahun pada bulan Agustus ini pun menjadi salah satu hujan meteor yang paling indah di dunia dan paling ditunggu-tunggu.

Fenomena cantik dan unik ini pun sering diabadikan oleh para fotografer scenery yang sering menangkap fenomena alam yang jarang ditemui.

Lalu, apa sebenarnya fenomena meteor perseid ini? Simak inilah selengkapnya.

Meteor perseid ini adalah kejadian dimana meteor melintasi atmosfer bumi dan terlihat seperti bintang jatuh di langit. Fenomena ini terjadi ketika bumi melintasi orbit komet Swift-Tuttle. Komet Swift-Tuttle mengorbit Matahari setiap 133 tahun sekali. 

Baca Juga: Harganya Ratusan Juta, Royal Enfield Super Meteor 650 Meluncur di GIIAS 2023

Hujan meteor perseid ini pertama kali dicatatkan oleh ilmuwan Cina pada awal abad ke-2 SM. Penelitian soal hujan meteor perseid ini dimulai sejak tahun 1900 dan baru diungkap oleh dua astronom asal Amerika, yaitu Lewis Swift dan Horace Tuttle. Mereka mempublikasikan penelitian yang menemukan bahwa hujan meteor Perseid berasal dari komet Swift-Tuttle.

Saat fenomena ini terjadi, gravitasi bumi akan menarik sisa sisa batuan yang tertinggal di belakang komet. Serpihan-serpihan ini yang kemudian akan terbakar di atmosfer Bumi dan menghasilkan cahaya terang layaknya bintang jatuh.

Untuk mendapatkan pemandangan hujan meteor perseid yang paling bagus, para pengamat disarankan untuk melihat fenomena ini dari lokasi-lokasi yang jauh dari polusi cahaya.

Puncak hujan meteor perseid ini akan terjadi pada tanggal 12 dan 13 Agustus. Pada jam-jam puncaknya, hujan meteor Perseid dapat menghasilkan fenomena bintang jatuh hingga 100 meteor per jam.

Para pengamat juga menyarankan masyarakat yang ingin melihat langsung fenomena ini bisa membawa teropong atau teleskop agar bisa melihat meteor yang lebih terang. Masyarakat juga diminta untuk mendatangi lokasi yang gelap dan membiasakan penglihatan selama 30 menit sebelum melihat fenomena ini secara langsung. 

Baca Juga: Royal Enfield Super Meteor 650 Meluncur di GIIAS 2023, Harga Mulai Rp 242 Jutaan

Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional, Emanuel Sungging mengungkapkan pun mengungkap bahwa fenomena ini pun terjadi pada jam-jam tertentu.

"Iya kalau puncaknya tanggal 12 dan 13 Agustus ini. Tapi sebenarnya hujan meteror ini terjadinya kurang lebih seminggu. Tanggal-tanggal tersebut biasanya lagi banyak-banyaknya (ada hujan meteor)," ungkap Emanuel dalam keterangannya pada Kamis (10/08/2023) kemarin.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI