Suara.com - Hebohnya nama putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep yang digadang-gadang maju dalam Pilkada Depok, ternyata membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergerak cepat untuk menentukan nama yang akan menjadi rivalnya.
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah DPD PKS Kota Depok Bobby Hermanto mengungkapkan bahwa partainya telah menetapkan nama Imam Budi Hartono sebagai calon Wali Kota Depok 2024.
"PKS Depok menetapkan nama Imam Budi Hartono sebagai calon wali kota ke DPP PKS. Karena hasil penjaringan internal suaranya mencapai 81 persen," katanya yang juga Sekretaris Umum DPD PKS Depok seperti dikutip Antara di Depok, Jumat (11/8/2023).
Imam Budi sendiri bukan nama yang asing bagi Kota Depok. Sebab saat ini, ia masih menjabat Wakil Wali Kota Depok.
Baca Juga: PSI Depok Sayangkan Pernyataan Presiden Jokowi, Terkait Apa?
Walau begitu, ia mengemukakan penetapan Imam Budi Hartono baru sebatas usulan ke pengurus pusat, lantaran belum ada Surat Keputusan (SK) DPP PKS karena masih masih menunggu hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
"Belum sampai SK DPP (menunggu hasil Pileg). Tapi di panduan ada penetapan dini untuk kemenangan Pileg calon wali kota dan wakilnya untuk tugas memenangkan pileg 2024," jelas Hermanto.
Bobby Hermanto mengemukakan, sebenarnya ada beberapa nama yang sudah terjaring DPD PKS Depok baik dari internal maupun eksternal dalam bursa Cawalkot Depok yang akan diusulkan PKS.
Sebelumnya DPD PKS Kota Depok Jawa Barat telah melakukan penjaringan internal untuk calon wali kota Depok penjaringan untuk kandidat calon kepala daerah pada pemilihan wali kota (Pilwakot) 2024 melalui mekanisme penjaringan kandidat jalur pemilihan internal raya atau Pemira.
Hasilnya ada tiga orang nama yang muncul yaitu Imam Budi Hartono, Gamal Albinsaid (Ketua Pemuda DPP PKS) dan Jubir PKS Mohammad Kholid.
Baca Juga: Jika Gugatan Batas Usia Dikabulkan MK, PKS Wanti-wanti Jokowi Soal Kans Gibran Maju Pilpres 2024
Selanjutnya, ia mengemukakan untuk kemungkinan berkoalisi, masih terbuka lebar dengan sejumlah partai politik lainnya.
"Termasuk koalisi, kalau misalnya PKS dengan PDIP, kalau Demokrat, PPP mengusulkan calonya artinya masih terbuka lebar," katanya. (Antara)