Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191 Lengkap Bacaan dan Isi Kandungan

Jum'at, 11 Agustus 2023 | 19:54 WIB
Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191 Lengkap Bacaan dan Isi Kandungan
Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191 (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap ayat yang ada di dalam Al-Qur'an memiliki asbabun nuzul atau alasan mengapa mereka diturunkan. Tak terkecuali asbabun nuzul surat Ali Imran ayat 190-191. Ayat ini banyak membicarakan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang berakal.

Di dalam ayat 190 menjelaskan tentang penciptaan langit dan juga bumi serta bagaimana proses terjadinya siang dan malam. Kemudian dilanjutkan pada ayat 191 yang menjelaakan tentang ciri-ciri ulul albab atau orang-orang berakal yang seharusnya paham tentang kekuasaan Allah SWT tersebut. Turunnya kedua ayat ini bahkan disebut membuat Nabi Muhammad SAW menangis. 

Sebelum mengetahui bagaimana asbabun nuzulnya, berikut ini adalah bunyi Surat Ali Imran ayat 190-191 lengkap dengan bacaan latin, dan artinya: 

Inna fii khalqis samaawati wal ardi wakhtilaafil laili wannahaari la Aayaatil liulil albaab 

Baca Juga: Bacaan Surat At Taubah Ayat 105 Latin dan Isi Kandungan Lengkap

Allaziina yazkuruunal laaha qiyaamaiw-wa qu'uudanw-wa 'alaa juno obihim wa yatafakkaruuna fii khalqis samaawaati wal ardi Rabbanaa maa khalaqta haaza baatilan Subhaanak faqinaa 'azaaban Naar 

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal 

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (QS. Ali 'Imran Ayat 190-191) 

Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa turunnya ayat tersebut terjadi di suatu malam saat Rasulullah SAW sedang bermunajat dan membaca Al Quran. Diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW saat itu sampai menangis hingga air matanya turut membasahi ikat pinggang beliau. 

Kemudian setelah selesai sholat, air mata Rasulullah SAW masih bercucuran saat beliau duduk untuk membaca dzikir hingga lantai tempatnya duduk tersebut juga ikut basah. Memasuki waktu sholat subuh, Bilal yang berada di dalam masjid tengah menunggu Rasulullah SAW yang tak biasanya datang terlambat. Oleh sebab itu, Bilal lantas menghampiri Rasulullah SAW di rumahnya dan mendapati Nabi masih menangis. 

Baca Juga: Bacaan Surat Ad Dhuha: Latin, Terjemahan dan Isi Kandungan Surah

"Wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis seperti itu? Bukankah seluruh dosamu sudah diampuni Allah?" tanya si Bilal.  

"Wahai Bilal, bagaimana aku tidak menangis? Baru tadi malam, turun wahyu kepadaku (surat Ali Imran ayat 190-191). 

Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191 

Surat Ali Imran ayat 190-191 di atas diturunkan sebagai bantahan untuk kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran dari Allah SWT (Innallaha ta’ala faqirun wa nahnu aghniyaa). Di dalam kitab Lubaabun Nuqul Fi Asbabin Nuzul karya Jalaluddin as-Suyuti, Surat Ali ‘Imran ayat 190-191 diturun untuk menjelaskan tentang bukti kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah SWT. 

Kemudian, Ibnu Abbas di dalam riwayat Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim mengungkapkan bahwa “orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, apa tanda-tanda yang dibawa oleh Musa kepada kalian semua?” 

Tongkat dan tangan yang putih bagi orang-orang yang melihatnya.” jawab orang-orang Yahudi. 

Setelah itu, orang-orang Quraisy datang menghampiri orang-orang Nasrani dan bertanya “apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?” 

Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang sakit kusta dan menghidupkan orang yang telah mati," kata orang-orang Nasrani. 

Tak sampai di situ, orang-orang Quraisy juga mendatangi Nabi Muhammad SAW dan berkata "Berdoalah kepada Tuhanmu untuk dapat mengubah bukit shafa menjadi emas untuk kami." Setelah itu, Rasulullah SAW pun berdoa kepada Allah SWT, lalu tak lama setelah itu turunlah ayat 190-191 dalam surat Ali Imran. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ayat 190 menjelaskan tentang penciptaan langit dan bumi yang seluruh hikmahnya hanya akan dirasakan oleh ulul albab, yakni orang-orang yang mengingat kekuasaan Allah SWT. 

Kadungan Surat Ali Imran Ayat 190-191 

Berikut ini adalah beberapa poin khusus dari isi kandungan Surat Ali Imran ayat 190-191: 

• Tentangbpenciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang yang merupakan tanda kekuasaan dari Allah SWT  

• Bukti kekuasaan Allah SWT di alam semesta ini hanya akan diketahui oleh ulul albab. 

• Ulul albab sendiri merupakan orang-orang yang mau berdzikir dan berpikir. Ia selalu ingat Allah SWT dalam segala kondisi. Selain itu, dia juga menggunakan akalnya untuk selalu memikirkan penciptaan alam semesta. 

• Tafakkur atau berpikir secara benar akan mengantarkan manusia pada kesimpulan bahwa Allah SWT menciptakan sesuatu tak ada yang sia-sia. Semuanya itu benar dan semuanya bemanfaat. 

• Tafakkur atau berpikir yang benar juga akan melahirkan kedekatan manusia kepada Allah serta memperbanyak berdoa kepada-Nya. 

Demikian tadi ulasan terkait asbabun nuzul surat Ali Imran ayat 190-191. Semoga menambah keimanan kita kepada Allah SWT! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI