Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mengungkapkan dalam beberapa waktu ke depan akan hadir bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam suatu acara.
Mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini mengemukakan bahwa acara tersebut untuk mengampanyekan persatuan nasional.
"Tentang acara satu panggung dengan Pak Prabowo memang akan ada acara bareng, temanya tentang kampanye Persatuan Nasional," kata Budiman kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Selain itu, pada pekan, ia akan menjadi narasumber dalam acara podcast milik putra bungsu Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep. Kebetulan, Prabowo juga dikabarkan hadir dalam acara itu, hanya saja waktunya berbeda.
Baca Juga: Pasang Surut Hubungan Budiman Sudjatmiko dan Prabowo, Dulu Mencibir Kini Bakal Sepanggung
"Minggu ini saya kebetulan ada podcast dengan Kaesang dan katanya Pak Prabowo juga akan ada di podcast tersebut hanya saja beda jam wawancaranya," tuturnya.
Terkait dengan soal dirinya yang menyebut sempat bertemu beberapa kali dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Budiman mengakui memang ada pertemuan itu.
Dalam pertemuan itu, ia banyak berdiskusi soal kebangsaan hingga diberikan buku karya Prabowo berjudul Paradoks Indonesia. Ia mengaku mendukung analisa dan agenda Prabowo dalam buku tersebut.
"Saya katakan bahwa saya mendukung analisa-analisa dan agenda-agenda beliau yang ditulis di buku tersebut dan kemudian diputuskan untuk berjumpa pak Prabowo di Jalan Kertanegara beberapa hari kemudian."
"Setelahnya saya katakan dalam jumpa pers bersama pak Prabowo di Jl Kertanegara bahwa pak Prabowo adalah salah 1 pemimpin yang punya cita-cita dan kesamaan agenda dengan saya sehingga harus saya dukung," sambungnya.
Pernyataan Hashim
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan bahwa Budiman Sudjatmiko secara ikhlas menyatakan mendukung Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. Hal itu ditegaskannya lewat cerita kala bertemu secara langsung dengan Budiman.
Hashim bercerita sempat bertemu beberapa kali dengan Budiman. Bahkan pertemuan itu dilakukan sebelum Budiman menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara beberapa waktu lalu.
"Saya ketemu sudah berapa kali dengan Pak Budiman Sudjatmiko. Saya kira semua kenal dia kan. Pak Budiman ketemu saya, Dateng ketemu saya berapa Minggu lalu sebelum ketemu pak Prabowo. Saya bawa ke pak Prabowo karena waktu itu saya dengar pak Budiman mau dukung pak Prabowo," kata Hashim dalam acara pembekalan materi dan konsolidasi relawan Prabowo secara daring, Kamis (10/8/2023).
Hashim mengaku awalnya merasa ragu dengan Budiman yang menyatakan akan mendukung Prabowo. Pasalnya, Budiman sendiri selama ini selalu berseberangan dengan Prabowo.
Ia merasa trauma dan tak mau kejadian kebohongan Ratna Sarumpaet pada Pilpres 2019 terulang ke dua kalinya.
"Saya ragu-ragu. Apakah ini benar atau tidak, jangan-jangan ada hoaks. Saya ingat hoaks yang namanya yang itu siapa, Ratna Sarumpaet. Masih paham nggak apa yang terjadi? Ratna Sarumpaet. Pak Prabowo sengaja secara sengaja, dijebak. Saya bisa katakan, saya saksi hidup. Pak Prabowo dijebak oleh orang-orang yang saya kira jahat waktu itu. Dan pak Prabowo sampai sekarang dia menyesal," tuturnya.
"Nah ini saya takut jangan-jangan ya kawan baik, orang baik namanya Budiman dan teman-temannya akan jebak kami juga lagi," sambungnya.
Akhirnya, kata dia, dirinya mengirim utusan terlebih dahulu untuk bertemu dengan Budiman untuk memastikan dukungan yang akan diberikan. Dan akhirnya dipastikan jika hal itu disebutnya dukungan yang sungguh-sungguh.
"Terus dua jam saya diskusi. Saya kan curiga, saya sangat surprises, ini apa, apa betul, orang yang namanya Budiman, yang dari dulu bersebrangan dengan pak Prabowo itu apa brtul mau dukung pak Prabowo. Saya kan ragu. Saya curiga. Apa benar? 2 jam saya diskusi sama beliau. Dan setelah diskusi. Saya berkesimpulan, ini orang-orang ini betul. Sungguh. Ikhlas. Oke," ujarnya.
Usai memastikan Budiman sungguh-sungguh memberikan dukungannya, Hashim akhirnya mempertemukan Budiman dengan Prabowo di kediaman Prabowo Kertanegara.
"Kalau gitu, saya akan bawa ke pak Prabowo. Dan saya kira semua kira sudah tahu hasilnya apa. Pak Budiman ini yang saya menilai idealis, orang yang tidak bisa disogok, tidak bisa dibeli. Tapi sungguh-sungguh mau ketemu, dan karena dia sungguh-sungguh percaya bahwa menurut dia, saat ini, untuk masa depan yang akan rentan dan rawan, dan penuh bahaya untuk bangsa Indonesia, dia berkesimpulan Prabowo adalah pemimpin yang tepat. Capres yang tepat. Dibanding yang lain. Itu kata dia," katanya.