Profil dan Dosa Kakek di Bekasi: Penyebar Video Hoaks 'Pendemo Ditusuk Aparat'

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 11 Agustus 2023 | 18:35 WIB
Profil dan Dosa Kakek di Bekasi: Penyebar Video Hoaks 'Pendemo Ditusuk Aparat'
Dapat Video dari Grup WA, Kakek di Bekasi Ditangkap usai Sebar Hoaks Pendemo Tusuk Aparat. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video viral yang menarasikan pendemo ditusuk aparat ternyata hanyalah hoaks alias berita palsu.

Adapun ada sosok kakek paruh baya yang ada di balik penyebaran hoaks itu.

Diketahui, bahwa sang kakek menyebarkan hoaks itu melalui grup aplikasi WhatsApp. Ia kini harus menghadapi proses hukum atas langkahnya itu.

Lantas, siapa sosok pria tersebut? Apa dosa-dosa yang ia lakukan sehingga berakhir ditangkap polisi?

Baca Juga: Heboh Happy Asmara Nyanyi di Nikahan Denny Caknan Sampai Nangis, Beneran Datang?

Profil kakek penyebar hoaks aparat tusuk pendemo

Pria tersebut berinisial R (59) dan merupakan warga Bekasi, Jawa Barat.

R ditangkap di kediamannya pada Jumat (11/8/2023) dini hari usai menyebarluaskan video berisi narasi bahwa ada aparat kepolisian yang menusuk seorang demonstran.

Adapun R membagikan video tersebut via WhatsApp tanpa mengetahui fakta sebaliknya.

Dosa R sebarkan hoaks: Singgung PKI hingga serukan angkat senjata

Baca Juga: Viral Video Siswa SMK Disiram Air Keras Saat Motoran di Jaktim: Wajah Melepuh, Mata Tak Bisa Dibuka

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menceritakan aksi R.

R menyebarkan video cuplikan sebuah demonstrasi bersamaan dengan bersamaan dengan adanya aksi demonstrasi buruh pada Kamis (10/8/2023) kemarin. 

R membuat narasi seolah-olah bahwa video tersebut bersifat baru dan merupakan demo buruh kemarin.

"Video tersebut disertai caption narasi atau tulisan sebagai berikut. 'Aksi demo ditusuk sama aparat di Jalan Jakarta Barat pada hari ini pukul 09.00 WIB. Aksi demo ini berasal dari Tangsel yang akan melaksanakan aksi orasinya di Jakarta," jelas Ade kepada wartawan, Jumat (11/8/2023). 

Bahkan, narasi R disertai dengan seruan mengangkat senjata dan menuding aksi tersebut dikomandoi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.

"Bang*** yang tusuk aparat PKI biadap, persiapkan senjata nyawa harus di bayar dengan nyawa," lanjut Ade menirukan narasi R.

Video ternyata sudah lama, R terancam pidana

Video yang dibagikan oleh R tersebut ternyata video lama.

Ade menjelaskan video tersebut sebenarnya merupakan kejadian tahun 2018 di Maluku Tengah.

Kala itu, seorang pria ditusuk oleh oknum anggota Satgas Yonif Riader 515, Pratu ML. 

"Kejadian lama pada tahun 2018 di Desa Waai Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah," ujar Ade.

Sayangnya, video tersebut telah berpindah tangan ke berbagai pihak dan narasi itu tersebar luas.

"Tetapi tersangka lupa mendapatkan pesan tersebut dari grup yang mana dan dari siapa karena tersangka memiliki grup pada WhatsApp-nya kurang lebih sebanyak 54 grup," jelas Ade. 

R kini harus menghadapi pemeriksaan intensif atas ulahnya itu.

"Dibawa ke kantor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk dilakukan upaya penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI