Suara.com - Polisi menyebut proses body checking atau pemeriksaan tubuh tanpa busana terhadap Miss Universe Indonesia 2023 dilakukan bukan oleh ahli medis. Pemeriksaan juga dilakukan di area yang sedikit terbuka.
"Tempatnya juga sedikit terbuka. Kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya, kemudian difoto dan sebagainya. Bukan oleh ahli medis melainkan orang-orang yang tidak berkapasitas," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Saat proses body checking, lanjut Hengki, juga disaksikan oleh tiga orang pria.
"Menurut keterangan pelapor, di sana ada 3 orang laki-laki. Kemudian juga ada satu orang wanita," bebernya.
![Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. [Suara.com/M Yasir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/09/50348-direktur-reserse-kriminal-umum-direskrimum-polda-metro-jaya-kombes-hengki-haryadi.jpg)
Minta Periksa CCTV
Kuasa hukum finalis Miss Universe Indonesia 2023 korban body checking tanpa busana, Mellisa Anggraini sebelumnya meminta pihak kepolisian turut memeriksa CCTV sekitar Hotel Sari Pacific Jakarta. Sebab ia khawatir video para korban tersebar.
"Peristiwa terjadi tanggal 1 itu ya di Hotel Sari Pacific. Kemudian harus segera kan untuk mengecek yang namanya CCTV itu. Nah tapi bagaimana isi dari CCTV. Tindak lanjut atau hasilnya bagaimana kita belum dapat informasi," kata Mellisa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).
Menurut Mellisa, di lokasi para korban menjalani body checking tanpa busana tersebut terpasang CCTV. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk memastikan kondisi CCTV tersebut hidup atau tidak.

"Karena ada di dekat pojok sebelah kiri itu, pada saat dilakukan body checking itu kan ada CCTV," ungkapnya.
Baca Juga: Body Checking Jadi Body Shaming: Sederet Pelecehan Miss Universe Indonesia
"Nah harus dipastikan dulu ini nyala atau enggak. Nah kalau nyala, tersorot atau enggak. Nah kalau tersorot bagaimana tindak lanjutnya," imbuh Mellisa.