Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono menegaskan, jika soal sikap arah koalisi atau dukungan untuk Pilpres 2024 akan diputuskan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Pasalnya hal itu menjadi kewenangan ketua umum sepenuhnya.
Namun, soal kemana dan siapa yang akan didukung oleh partai berlambang beringin tersebut, Dave belum membeberkan. Ia hanya menegaskan, pada saatnya semua akan disampaikan.
Hal itu disampaikan Dave menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang menyatakan jika Partai Golkar mau mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Dukungan Golkar itu, kata Hashim, atas seizin Presiden Joko Widodo.
"Nanti ketika sudah putus (sikap politik arah dukungan), akan diumumkan langsung oleh Ketum Golkar," kata Dave singkat saat dikonfirmasi, Jumat (11/8/2023).
Baca Juga: AHY soal Cawapres Anies: Bukan Hanya Menangkan Jateng dan Jatim, tapi Menangkan Indonesia!
Kendati begitu, Dave tak menanggapi lagi ketika ditanya soal Partai Golkar sudah melakukan pertemuan dengan Partai Gerindra seperti yang disebutkan oleh Hashim. Begitu pun ia tak merespons soal benar atau tidak Golkar sudah menyatakan mendukung Prabowo secara lisan.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Melchias Mekeng sebelumnya mengatakan, bahwa partainya belum akan menyatakan sikap politik terkait koalisi untuk Pilpres 2024 pada bulan ini atau Agustus.
Menurutnya, pendaftaran pasangan capres-cawapres baru akan dibuka pasa Oktober mendatang, sehingga masih ada waktu tersisa.
"Enggak (bulan ini), orang masih sampai bulan Oktober, Oktober masih bisa kok ngapain juga kita," kata Mekeng kepada wartawan, Rabu (9/8/2023).
Ia lantas mengingatkan, jika dalam politik tidak pernah ada tenggat waktu atau deadline. Menurutnya, kekinian yang terpenting adalah proses penjajakan itu sendiri.
Baca Juga: Anies Terima 5 Nama Rekomendasi Cawapres Dari Kiai NU, Siapa Saja?
"Politik itu kan enggak bisa di-deadline, deadline, deadline begitu. Semua kan yang penting prosesnya ada kalau gini kan bentuknya kerja sama, kerja sama itu kan harus bisa ke dua belah pihak harus bisa menerima kondisi yang disepakati," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, dalam menentukan arah koalisi dan dukungan bukan hal yang mudah. Menurutnya, masih ada peluang Golkar akan mengumumkan sikapnya pada usai Agustus ini.
"Nah itu kan juga tidak semudah itu dan masih banyak variabel-variabel lain," ujarnya.
"Iya karena masih ada peluang," sambungnya.
Pernyataan Hashim
Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan, jika Partai Golkar mau mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Dukungan Golkar itu, kata Hashim, atas perintah Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Hashim dalam acara pembekalan materi relawan Prabowo secara daring, Kamis (10/8/2023).
Hashim awalnya mengungkapkan jika dalam beberapa hari lalu ada pertemuan antara Partai Golkar dengan Gerindra. Golkar diwakili oleh Airlangga Hartarto, Lodewijk F Paulus, dan Dito Ganundito dan Gerindra dipimpin Prabowo, Ahmad Muzani dan Hashim sendiri.
Hashim mengaku memang tidak mengikuti pertemuan itu secara rinci. Namun, ia melihat adanya sinyal-sinyal Golkar merapat mendukung Prabowo.
"Dan yang saya tahu karena saya juga hadir dari Golkar. Dari Golkar saya bisa katakan secara tidak resmi Pak Airlangga, Pak Lodewijk Paulus dan Pak Dito datang ke Pak Prabowo minggu lalu saya hadir saya tidak ikut diskusi yang rinci karena waktu itu ikut rapat di ruangan lain," kata Hashim.
"Tapi yang datang dan jabat tangan waktu keluar dan sinyal semua senyum-senyum. Pak Prabowo dan Pak Muzani ya senyum-senyum. Pak Airlangga Pak Lodewijk dan Pak Dito senyum. Ternyata mereka menyatakan mau mendukung Pak Prabowo dan seizin dan restu dari Pak Jokowi. Itu yang bisa saya katakan," sambungnya.
Kemudian Hashim, menyatakan, sejumlah parpol non parlemen juga sudah menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Mereka yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora. Sementara dua partai lainnya yakni PSI dan Partai Buruh masih dalam konfirmasi untuk menyatakan dukungan.
"Kalau dari luar parlemen ada PBB itu Pak Yusril saya kira semua udah tau. Ada Partai Gelora pimpinan Fahri Hamzah dan Anies Matta belum deklarasi tapi sudah nyatakan secara tertutup waktu itu mendukung Prabowo. Itu saya kira yang bisa saya sampaikan," ujarnya.
"Dua partai di luar. Saya dengar partai Buruh juga tapi itu belum konfirmasi. Dan PSI tapi PSI juga belum konfirmasi. Saya kira itu ya setau saya saat ini," imbuhnya.