Artinya: "Saya berniat untuk mengerjakan sholat fardhu maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Setelah membaca niat sholat maghrib sebagai imam, selanjutnya adalah takbiratul ihram, lalu dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, membaca surat Al-Fatihah, dan membaca surah pendek.
Lalu ruku' dengan tuma'ninah, i'tidal dengan tuma'ninah, dan sujud. Kemudian, duduk diantara dua sujud, sujud, kembali berdiri dan mengerjakan rakaat kedua.
Pada rakaat kedua, imam membaca surat Al-Fatihah, lalu membaca surah pendek, ruku' dengan tuma'ninah, i'tidal dengan tuma'ninah, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud, tasyahud awal, dan kembali berdiri untuk mengerjakan rakaat ketiga.
Pada rakaat ketiga, membaca surat Al-Fatihah lalu ruku' dengan tuma'ninah, i'tidal dengan tuma'ninah, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud, dan tasyahud akhir, lalu ditutup dengan salam.
Perlu dipahami, jika seorang imam dapat memimpin sholat dengan sempurna, maka imam dan makmum akan mendapatkan pahala sempurna.
Akan tetapi, jika seorang imam melakukan kesalahan maka kesalahan itu ditanggung imam seorang sedangkan makmumnya tetap mendapatkan pahala yang sempurna.
Seorang imam harus mampu membaca Al-Quran dengan baik, tidak boleh ada kekeliruan dalam bacaannya. Kemudian, seorang imam juga harus takbiratul ihram dengan yakin dan benar, serta menyempurnakan ruku’ dan sujud.
Menjadi seorang imam, sebaiknya tidak membaca surat yang terlalu panjang pada saat sholat kecuali sudah ada kesepakatan dengan makmum. Dan imam tidak boleh berdoa untuk dirinya sendiri setelah selesai mengerjakan sholat, atau mengabaikan makmumnya.
Baca Juga: Bacaan Sholat Jumat Sebagai Makmum, Simak Tata Caranya dari Niat hingga Salam
Seperti itulah bacaan sholat berjamaah sebagai imam dan ketentuan yang harus dipahami oleh pemimpin dalam sholat.