Suara.com - Seorang Pelajar SMK berinisial MA hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah menjadi korban penyiraman air keras oleh sekelompok pelajar tak dikenal ketika melintas di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (8/8/2023) lalu.
Keluarga korban, Imam Ghozali mengatakan, MA mengalami luka di bagian mata, wajah, leher, dada, dan lengan atas. Saat ini, pihak rumah sakit sedang fokus dalam pengobatan mata remaja berusia 16 tahun itu.
"Sampai sekarang masih fokus pengobatan pada bagian mata, kalau kulitnya bisa sambil jalan," kata Imam kepada Suara.com saat ditemui di kediamannya, Kamis (10/8/2023).
Kedua mata MA mulanya tidak bisa terbuka, usai terkena air keras yang disiramkan secara sengaja. Namun setelah setelah perawatan sering membersihkannya dan menyiramnya dengan cairan infus, MA kembali bisa membuka matanya.
Baca Juga: Viral Pelajar Disiram Air Keras oleh Siswa Sekolah Lain di Pulogadung, Polisi Buru Pelaku
"Kalau kemarin tuh sama sekali nggak bisa kebuka. Jadi dibersihin terus, dan disiram juga pakai air infus juga. Itu sekarang udah bisa kebuka," jelas Imam.
Namun ke depan, MA harus menggunakan lensa kontak atau softlens, untuk menjaga kelembaban matanya.
"Cuma kedepannya, harus pakai softlens, jadi untuk melembapkan matanya. Jadi sekarang lebih gampang kering kedua matanya,” tutup Imam.
Sebelumnya, MA menjadi korban penyiraman air keras di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (8/8/2023) lalu.
Salah seorang tukang parkir yang berada di lokasi, Wahyu (52) mengatakan, peritiwa itu sekira pukul 15.37 WIB. Saat itu korban yang sedang melaju bersama rekannya tiba-tiba terhenti di seberang tempat ia bekerja.
Wahyu kemudian menyadari jika pelajar itu menjadi korban penyiraman air keras, saat melihat pelajar itu terus mengucek mata.
"Penyiramannya saya nggak lihat. Tahunya pas korban berhenti kucek-kucek mata," kata Wahyudi kepada Suara.com, di lokasi, Kamis (10/8/2023).
Setelahnya Wahyudi mengatakan, wajah korban berubah menjadi merah seperti terbakar.
"Wajahnya merah tuh langsung, mirip udang rebus," kata Wahyudi.
Saat kejadian berlangsung sendiri, lanjut Wahyudi, korban tidak mengerang kesakitan, atau berteriak meminta tolong.
"Kalau teriak mungkin warga bisa bantu ngejar pelaku," katanya.