Usut Kasus Body Checking Miss Universe Indonesia 2023, Polisi Segera Periksa Manajemen Hotel Sari Pacific Jakarta

Kamis, 10 Agustus 2023 | 21:23 WIB
Usut Kasus Body Checking Miss Universe Indonesia 2023, Polisi Segera Periksa Manajemen Hotel Sari Pacific Jakarta
Finalis Miss Universe Indonesia 2023 membuat laporan kasus pelecehan di Polda Metro Jaya. Pelaporan itu buntut skandal foto bugil saat body check atau pemeriksaan badan. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya akan memeriksa manajemen Hotel Sari Pacific Jakarta tempat finalis Miss Universe Indonesia 2023 menjalani pemeriksaan tubuh atau body checking tanpa busana.

Plh Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah menyebut pemeriksaan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Kita sudah buat undangan manajemen hotel. Dalam waktu dekat akan hadir," kata Yuliansyah kepada wartawan, Kamis (10/8/2023).

Yuliansyah menjelaskan, pemeriksaan terhadap manajemen hotel dilakukan untuk mendalami pihak yang menyewa lokasi. Selain itu, pemeriksaan dilakukan dalam rangka mendalami pihak penyelenggara yang terlibat.

Baca Juga: Finalis Miss Universe Indonesia 2023 Diminta Foto Telanjang, DPRD DKI: Akal-akalan Oknum Penyelenggara

"Seluruhnya didalami. Soal acara, pihak yang sewa hotel, penyelenggara," katanya.

Minta Periksa CCTV

Kuasa hukum finalis Miss Universe Indonesia 2023, korban body checking tanpa busana, Mellisa Anggraini, sebelumnya meminta kepolisian turut memeriksa CCTV sekitar Hotel Sari Pacific Jakarta. Sebab, ia khawatir video para korban tersebar.

"Peristiwa terjadi tanggal 1 itu ya di Hotel Sari Pacific. Kemudian harus segera kan untuk mengecek yang namanya CCTV itu. Nah tapi bagaimana isi dari CCTV. Tindak lanjut atau hasilnya bagaimana kita belum dapat informasi," kata Mellisa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).

Menurut Mellisa, di lokasi para korban menjalani body checking tanpa busana tersebut terpasang CCTV. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk memastikan kondisi CCTV tersebut hidup atau tidak.

Baca Juga: Khawatir Video Body Checking Finalis Miss Universe Indonesia Beredar, Pengacara Desak Polisi Cek CCTV Hotel

"Karena ada di dekat pojok sebelah kiri itu, pada saat dilakukan body checking itu kan ada CCTV," ungkapnya.

"Nah harus dipastikan dulu ini nyala atau enggak. Nah kalau nyala, tersorot atau enggak. Nah kalau tersorot bagaimana tindak lanjutnya," katanya.

30 Korban

Dalam kesempatan lain, Mellisa sempat menyebut bahwa Finalis Miss Universe Indonesia 2023 yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual modus body checking tanpa busana mencapai 30 orang. Namun, baru tujuh korban yang membuat laporan.

"Sebenarnya yang mengalami ada 30 orang," kata Mellisa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Mellisa menduga praktik pelecehan seksual ini dilakukan bukan oleh oknum atau segelintir orang. Tetapi dilakukan secara masif atau bersama-sama.

"Karena kan lumayan panjang pada proses dilakukan body checking itu 30 orang loh, itu bukan hal yang sifatnya parsial. Kalau oknum paling cuma tiga, empat orang dilakukan. Tetapi ini dilakukan keseluruhan, masif sehingga ini layak dimintakan pertanggungjawaban," ungkapnya.

Foto Bugil

Sebelumnya diberitakan, Finalis Miss Universe Indonesia 2023 berinisial N melapor kasus dugaan pelecehan terkait pemeriksaan tubuh atau body checking tanpa busana ke Polda Metro Jaya pada Senin (7/8/2023).

Mellisa saat itu menyebut laporannya telah diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/4598/VII/2023 SPKT POLDA METRO JAYA. Ia mengatakan terlapor dalam dugaan kasus pelecehan ini ialah PT Capella Swastika Karya.

Dalam laporannya, lanjut Mellisa, korban mempersangkakan terlapor dengan Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau TPKS.

"Kami akhirnya melaporkan perbuatan dugaan adanya pelecehan yang dilakukan terhadap klien kami," kata Mellisa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Untuk memperkuat laporannya, Mellisa mengklaim turut menyertakan sejumlah barang bukti. Beberapa di antaranya berupa dokumen, foto, dan video.

"Bukti dokumen surat, foto, dan video. Kami cukup terkaget melihat foto yang diambil mereka," bebernya.

Menurut penuturan Mellisa, dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada 1 Agustus 2023 lalu. Ketika itu korban diminta menjalani pemeriksaan tubuh tanpa busana yang menurutnya tidak ada dalam rangkaian acara atau rundown.

"Body check tidak ada di-rundown mereka ditodong, cukup membuat klien kami terpukul. Ajang kompetisi yang harusnya meninggikan value perempuan justru diperlakukan sebagai objek," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI