Suara.com - Sosok tokoh masyarakat Adat Dayak bernama Panglima Jilah kini 'menabuh genderang perang' terhadap Rocky Gerung atas pernyataan miringnya soal Presiden Joko Widodo dan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berdiri di atas tanah Dayak.
Kekinian, Panglima Jilah mengambil langkah tegas melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri atas kritikannya. Bahkan, Panglima Jilah meminta untuk bertemu langsung dengan Kapolri dan Wakapolri untuk menuntut mereka segera usut Rocky Gerung.
Panglima Jilah merupakan salah satu tokoh penting di masyarakat Adat Dayak. Berikut profil Panglima Jilah yang dihimpun oleh Suara.com.
Profil Panglima Jilah
Panglima Jilah juga dikenal dengan gelar Pangalangok Jilah.
Biografinya menyebutkan bahwa ia memiliki nama baptis Agustinus.
Pria yang badannya dihiasi dengan tato bernuansa tradisional Dayak ini lahir pada 19 Agustus 1980 di Desa Sambora, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Gelar panglima yang ia emban merupakan wujud dari perannya sebagai pemimpin pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dari suku Dayak Kanayatn.
Panglima Jilah dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap adat, terutama budaya serta permasalahan yang terjadi di tanah Kalimantan.
Baca Juga: Wanti-wanti Jokowi soal Sosok Cawapres Ganjar: Lihat Rekam Jejak, Keluarga hingga Asal-usulnya
Panglima Jilah polisikan Rocky Gerung: Tak terima sang Presiden dihina