"Jadi bagi para peminat, jika diri anda selama ini tidak merepresentasikan perubahan — apalagi jadi bagian dan ikut menikmati rezim ini — saya pribadi berharap anda cari koalisi lain saja jika mau jadi Cawapres," ujarnya.
Ia pun menegaskan, akan menentang keras jika figur yang tak merepresentasikan perubahan dipaksakan menjadi cawapres Anies. Menurutnya, penentangan itu akan disampaikan minimal di internal partainya sendiri.
"Saya pribadi akan menentang anda, minimal di rapat-rapat di partai saya Demokrat yang adalah pemegang 9,3 % (porsen) dalam koalisi perubahan ini. Soal apakah pendapat saya itu akan menang atau kalah, tidak terlalu penting buat saya. Penting saya akan bersuara menentang dan menolak anda yang tidak merepresentasikan perubahan namun ingin jadi Cawapres di koalisi ini," pungkasnya.
Siap Jadi Cawapres
Yenny mengaku siap apabila ditunjuk menjadi calon wakil presiden. Tetapi putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini tidak menegaskan siap untuk menjadi cawapres siapa.
Yenny hanya menyatakan kesiapannya bila ditunjuk. Kesiapan Yenny tidak terlepas dari latar belakang dirinya sebagai seorang politisi.
"Sebagai orang yang berkecimpung di dunia politik sudah cukup lama, pasti harus siap untuk menduduki jabatan publik. Karena itu kan memang salah satu tujuan kita adalah untuk menduduki jabatan publik yang strategis agar bisa membuat kebijakan publik, yang membuat perubahan positif di masyarakat," tutur Yenny ditanya kesiapannya ditunjuk menjadi cawapres di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Yenny mengatakan sebagai poltisi tentu harus memiliki tujuan seperti yang ia sampaikan di atas.
"Jabatan publik apapun adalah alat yang paling cepat untuk bisa membuat perubahan-perubahan kebijakan di masyarakat," ujarnya.