Wasekjen Demokrat Sebut Yenny Wahid Tak Cocok Jadi Cawapres Anies: Cocoknya Di Koalisi Lain

Kamis, 10 Agustus 2023 | 11:30 WIB
Wasekjen Demokrat Sebut Yenny Wahid Tak Cocok Jadi Cawapres Anies: Cocoknya Di Koalisi Lain
Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menilai, figur Yenny Wahid tidak cocok untuk menjadi bakal cawapres Anies Baswedan, terlebih dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menurutnya, putri mendiang Gus Dur itu dianggap kurang merepresentasikan perubahan itu sendiri.

Hal itu disampaikan Jansen Sitindaon menjawab sejumlah pertanyaan awak media mengenai peluang Yenny Wahid menjadi cawapres Anies. Ia sampaikan melalui cuitannya di twitter @jansen_jsp, Kamis (10/8/2023).

"Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," kata Jansen.

Kata Jansen, jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yang ingin pihaknya ubah. Dan idealnya, menurutnya, cawapres perubahan ini memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu.

Baca Juga: Kata Gerindra Soal Peluang Yenny Wahid Jadi Cawapres Prabowo

Yenny, ujar dia, masih merupakan tokoh status quo atau bagian dari rezim pemerintahan saat ini.

"Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Tentu mereka akan bingung jika koalisi yang katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini," tuturnya.

"Tentu jikapun saya misalnya jadi pak Jokowi termasuk para pendukung rezim ini, pasti akan tidak sukalah: “anda selama ini ikut menikmati rezim ini kok malah tiba-tiba mau mengkritiknya dan pindah ke barisan perubahan lagi," sambungnya.

Untuk itu, kata dia, apa yang dirinya sampaikan tersebut semua demi kebaikan bersama. Ia menilai sebaiknya yang kekinian masih bagian dari rezim sebaiknya mengusung keberlanjutan.

"Jadi ini sebenarnya untuk kebaikan bersama. Biarlah teman-teman yang selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yang diluar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yang menentukan di pemilu siapa yang menang dan mendapat dukungan terbanyak," imbuh Jansen.

Baca Juga: Ungkit Piagam Kerja Sama Tiga Partai, Demokrat Anggap Deklarasi Capres-Cawapres Kelamaan

Sebelumnya, Yenny Wahid mengaku memiliki kedekatan dengan tiga bakal calon presiden yang ada saat ini. Mulai dari Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Kedekatan dengan ketiga bakal capres itu disampaikan Yenny saat menjawab soal seberapa intens komunikasi antara dirinya dengan para bakal capres. Pernyataan itu muncul menyusul pengakuan Yenny tentang siap apabila ditunjuk oleh salah satu bakal capres menjadi cawapres.

"Semua sama, semua sama," kata Yenny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Yenny kemudian menyampaikan kedekatannya dengan Anies.

"Saya itu dengan Pak Anies punya kedekatan khusus, karena Pak Anies jadi rektor, saya jadi salah satu dosen. Saya pulang dari ambil master saya di Amerika, Mas Anies tawari saya di Paramadina, beliau waktu itu jadi rektor," kata Yenny.

Siap Jadi Cawapres

Yenny mengaku siap apabila ditunjuk menjadi calon wakil presiden. Tetapi putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini tidak menegaskan siap untuk menjadi cawapres siapa.

Yenny hanya menyatakan kesiapannya bila ditunjuk. Kesiapan Yenny tidak terlepas dari latar belakang dirinya sebagai seorang politisi.

"Sebagai orang yang berkecimpung di dunia politik sudah cukup lama, pasti harus siap untuk menduduki jabatan publik. Karena itu kan memang salah satu tujuan kita adalah untuk menduduki jabatan publik yang strategis agar bisa membuat kebijakan publik, yang membuat perubahan positif di masyarakat," tutur Yenny ditanya kesiapannya ditunjuk menjadi cawapres di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Yenny mengatakan sebagai poltisi tentu harus memiliki tujuan seperti yang ia sampaikan di atas.

"Jabatan publik apapun adalah alat yang paling cepat untuk bisa membuat perubahan-perubahan kebijakan di masyarakat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI