Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,9 di Laut Banda, Maluku akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda dan tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis (10/8/2023), menyebutkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,62° Lintang Selatan 131,55° Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 50 km arah Barat Kur Selatan, Tual, Maluku pada kedalaman 108 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda," katanya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Baca Juga: Waspada! Puncak Musim Kemarau Terjadi di Akhir Agustus, BMKG: Di Mulai dari Selatan Indonesia
Ia menyatakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Banda dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah). Getaran terasa seakan ada truk berlalu. Sedangkan di daerah Tual dan Dobo dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 09.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah diverifikasi. (Sumber: Antara)