Kritikus Soroti Ancaman Gerakan 10 Agustus: Hati-hati Terjebak 'Po'licik' Rezim Jokowi

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 09 Agustus 2023 | 03:00 WIB
Kritikus Soroti Ancaman Gerakan 10 Agustus: Hati-hati Terjebak 'Po'licik' Rezim Jokowi
Faizal Assegaf. (Suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi demonstrasi besar-besaran oleh sejumlah buruh yang akan berlangsung pada 10 Agustus berhembus di kalangan masyarakat. Kabar ini pun mendapat sorotan dari salah satu kritikus Faizal Assegaf.

Melalui akun Twitter-nya, Faizal Assegaf berharap semoga aksi 10 Agustus mendatang tidak berujung chaos. Dia juga mewanti-wanti untuk hati-hati agar nanti tidak terjebak operasi yang dilakukan rezim saat ini.

"Beredar isu 10 Agustus, sejumlah elemen rakyat akan melakukan aksi besar-besaran. Semoga tidak berujung chaos (kacau). Perlu ekstra hati-hati agar tidak terjebak operasi 'po'licik' rezim Jokowi," tulisnya melalui akun Twitternya, Selasa (8/8/2023).

Idealnya, kata dia, gerakan perubahan harus dibangun dengan prinsip damai dan konstruktif. Seluruh potensi tersedia digerakkan sebagai upaya pencerahan.

Baca Juga: Lagi, Dua Kelompok Relawan Jokowi Bakal Deklarasi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

"Idealnya, gerakan perubahan harus dibangun dengan prinsip damai dan konstruktif. Di mana seluruh potensi yang tersedia digerakkan dalam upaya pencerahan secara masif dan terus-menerus," katanya.

Menurutnya, hal itu bertujuan agar terbangun kesadaran rakyat melalui kekuatan moral, intelektual dan spiritual. Namun bukan menjadikan rakyat sebagai propaganda kepentingan politik sesaat.

"Tujuannya agar terbangun kesadaran kolektif rakyat melalui kekuatan moral, intelektual dan spiritual. Bukan sebaliknya memposisikan rakyat sebagai objek propaganda kepentingan politik sesaat," lanjutnya.

Faizal juga mengatakan bukan hanya sistem kepemimpinan nasional saja yang bobrok. Tapi juga gerakan oposisi pengusung perubahan belum maksimal.

"Dalam konteks itu, harus jujur diakui bahwa tidak hanya sistem dan kepemimpinan nasional yang bobrok. Namun, gerakan oposisi yang mengusung perubahan pun belum maksimal," imbuhnya.

Baca Juga: Ikut-ikutan Rocky Gerung, Jumhur Hidayat Sebut Omnibus Law Kebijakan Bajingan Tolol

Dia juga menambahkan, akibatnya rakyat semakin dilema menghadapi dinamika politik 2024.

"Akibatnya, rakyat semakin dilematis menghadapi dinamika jelang 2024. Para elite bangsa dan elemen gerakan di akar rumput terlihat renggang, tidak solid. Padahal, peluang perubahan terbuka lebar," lanjutnya.

Sementara di akhir kalimat dia menuliskan dukungannya terhadap gerakan tersebut.

"Selamat berjuang, tetap solid dan waspada!" pungkasnya.

Kontributor : Ayuni Sarah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI