Suara.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyebut Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang diduga menggunakan beberapa pola tindak pidana pencucian uang atau TPPU. Salah satunya menggunakan pola mencampurkan proses aliran dana yang masuk ke Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Al Zaytun.
"Ada dugaan pola transaksi tindak pidana pencucian uang baik secara struktur atau diputarbalikkan maupun dengan cara mencampurkan proses aliran dana," kata Whisnu di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, (8/8/2023).
Berdasar hasil pemeriksaan pada Senin (7/8/2023) kemarin, lanjut Whisnu, diakui oleh Panji kalau seluruh transaksi keuangan YPI Al Zaytun menggunakan rekening pribadi. Seluruh proses transaksi keuangan juga diakui mesti atas persetujuannya selaku Dewan Pembina YPI Al Zaytun.
"Beliau sebagai ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Indonesia menyampaikan bahwa semua transaksi terkait dengan keuangan di yayasan tersebut harus berdasarkan perintah beliau," ungkap Whisnu.
Pengakuan Panji ini menurut Whisnu sesuai dengan Laporan Hasil Analisa atau LHA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Rencananya, penyidik akan melaksanakan gelar perkara untuk meningkatkan perkaranya ke tahap penyidikan.
"Mungkin dalam minggu ini kami akan melakukan gelar perkara untuk bisa meningkatkan ke proses penyidikan," katanya.
Diberitakan sebelumnya Bareskrim Polri menemukan adanya indikasi korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan zakat yang dilakukan Panji selaku Pengasuh Ponpes Al Zaytun.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat itu menyampaikan berdasar hasil koordinasi dan analisis yang dilakukan penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri bersama PPATK serta ahli TPPU.
"Dari hasil kooridnasi dan analisas transaskai tersebut didapat dugaan penyalagunaan yang berindikasi tindak pidana terkait yayasan, tindak pidana penggelapan, tindak pidana korupsi dana BOS, hingga tindak pidana terkait pengelolaa zakat oleh PG (Panji Gumilang)," kata Ramadhan kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Baca Juga: Temuan PPATK: Rp 1 Triliun Uang Kejahatan Lingkungan Masuk ke Parpol
Tersangka Penistaan Agama