Media di NTT, Floresa.co Raih Anugerah Udin Award 2023

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 07 Agustus 2023 | 22:34 WIB
Media di NTT, Floresa.co Raih Anugerah Udin Award 2023
Pemred Floresa.co Rosis Adir menerima Udin Award dalam malam resepsi HUT ke-29 AJI Indonesia pada Senin (7/8/2023). [DOK. AJI Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aliansi Jurnalis Independen Indonesia memberikan Anugerah Udin Award kepada media massa lokal di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Floresa.co saat Malam Resepsi HUT ke-29 AJI Indonesia pada Senin (7/8/2023).

Floresa.co dianggap layak mendapatkan Udin Award lantaran menulis artikel berjudul 'Presiden Jokowi Resmikan Jalan di Labuan Bajo yang Dibangun tanpa Ganti Rugi untuk Warga' yang terbit pada Selasa, 14 Maret 2023.

Artikel tersebut menuliskan laporan kritis yang berdampak kepada masyarakat dan berujung pada adanya serangan digital terhadap media tersebut. Selain serangan digital, Floresa.co juga mengalami intimidasi dari tentara.

"Penghargaan ini sekaligus mengapresiasi media lokal yang berani menulis berita secara kritis tentang proyek pemerintah," kata salah satu juri dari unsur akademisi cum peneliti, Dosen Universitas Islam Indonesia dan peneliti Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Masduki.

Baca Juga: AJI Indonesia Paparkan 8 Indikator yang Dapat Digunakan untuk Mengukur Keamanan Jurnalis di Tanah Air

Tim juri sepakat menambahkan kriteria penilaian Udin Award seiring dengan perkembangan termutakhir kasus kekerasan terhadap jurnalis yakni kekerasan digital, seksual, dan hukum.

Sementara itu, juri lainnya Ketua Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur menyebutkan pemberitaan Floresa.co membawa dampak serangan terhadap narasumber.

Empat orang narasumber dalam laporan mendapat surat panggilan polisi dengan melakukan tudingan tindak pidana penghasutan. Mereka menjalani pemeriksaan pada 8 dan 9 Mei.

"Serangan terhadap mereka yang kritis terhadap negara semakin kuat pasca-pemberitaan," kata Isnur.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Floresa.co, Rosis Adir mengucapkan terima kasih kepada AJI Indonesia untuk Anugerah Udin Award.

Baca Juga: Terjadi 61 Kasus Serangan ke Jurnalis Sepanjang 2022, AJI Indonesia Minta Perusahaan Media Berikan Jaminan Perlindungan

Dorongan Moral

Ia berharap penghargaan bagi media yang berdiri sejak sembilan tahun itu, menjadi dorongan moral yang sangat berarti bagi media kecil di daerah. Dengan sumber daya yang sangat terbatas, Floresa.co berjuang keras untuk memperkuat diri dan menghasilkan liputan-liputan yang berkualitas.

Lebih lanjut, ia mengemukakan, liputan-liputan berkualitas justru mendatangkan intimidasi dan serangan digital yang beruntun. Sejumlah institusi bahkan kerap mendekati Floresa.co supaya tidak kritis. Diungkapkannya, berbagai strategi pembungkaman seperti itu menurut Rosis merupakan ancaman serius bagi kebebasan pers yang tak kunjung hilang sejak zaman jurnalis Udin bekerja hingga sekarang.

Rosis berharap ekosistem demokrasi di Indonesia semakin sehat, di mana pemerintah dan masyarakat umum semakin menghargai dan mendukung kerja-kerja jurnalistik.

"Kami berharap komunitas jurnalis dan jaringan media semakin bertumbuh sehat demi memberi dukungan serta perlindungan bagi jurnalis-jurnalis kritis dan berdedikasi," katanya.

Tak hanya itu, dia berharap Floresa.co akan terus bertumbuh sebagai media yang kritis dan independen untuk ikut serta bersama media-media lokal, nasional, dan jaringan masyarakat sipil mengawal transformasi menuju demokrasi, pembangunan berkeadilan, dan kelestarian alam, terutama di Flores, NTT.

Isu-isu itu penting dalam konteks Flores yang sedang dijadikan sasaran proyek skala besar yakni kawasan strategis pariwisata nasional dan Pulau Geothermal. Floresa.co ingin memastikan penyelenggaraan pemerintahan (lokal dan nasional) serta investasi yang berkeadilan dan selaras dengan lingkungan.

"Kami berkomitmen menjadi bagian dari komunitas media yang menjalankan peran konstruktif agar proses pembangunan dan penyelenggaraan kekuasaan tidak mengabaikan masyarakat dan merusak alam," ujar dia.

Sebelumnya, kriteria Udin Award hanya diberikan kepada jurnalis yang menjadi korban kekerasan fisik maupun psikis karena berhubungan dengan aktivitas jurnalistik.

Dalam proses penentuan pemberian penghargaan ini melewati serangkaian proses seleksi selama sebulan lebih atau pada 24 Juni hingga 29 Juli 2023. Panitia mengirimkan surat kepada 40 AJI kota di seluruh Indonesia dan lembaga-lembaga mitra AJI untuk mengirimkan usulan nama kandidat penerima Udin Award.

Panitia kemudian menerima delapan usulan nama kandidat penerima Udin Award 2023. Tim juri menetapkan sejumlah kriteria untuk tiga kandidat teratas lewat pembahasan dalam rapat yakni kekerasan digital terhadap institusi media maupun individu baik skala lokal maupun nasional, kekerasan yang menimpa jurnalis maupun institusi media terjadi secara berlapis dan masif, dan melihat dampak dari pemberitaan maupun kekerasan.

Udin Award sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada jurnalis dan kelompok jurnalis yang mengalami serangan dan kekerasan masif akibat laporan jurnalistik yang diterbitkan. Penghargaan ini setiap tahun diberikan pada peringatan hari deklarasi AJI setiap tanggal 7 Agustus. Tahun ini AJI berusia 29 tahun.

Udin Award

Nama Udin Award diambil dari nama Jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin atau akrab disapa Udin. Saat liputan di Yogyakarta pada 1996, Udin mengalami intimidasi dan penganiayaan hingga nyawanya melayang.

Berita-berita yang ditulis Udin pada 13 Agustus 1996 diduga kuat berhubungan dengan penganiayaan tersebut. Pada 16 Agustus 1996, Udin meninggal. Hingga kini, kasus pembunuhan Udin tidak terungkap dan pembunuhnya masih berkeliaran.

AJI berupaya terus mendorong kebebasan pers dan kebebasan berekspresi melalui Udin Award. Penghargaan itu diberikan kepada jurnalis, kelompok jurnalis, dan media massa yang memiliki dedikasi kepada dunia jurnalistik dan menjadi korban kekerasan karena aktivitas jurnalistiknya.

Juri kemudian melakukan verifikasi, termasuk rekam jejak peraih Udin Award ke jaringan masyarakat sipil maupun AJI-AJI kota. Selain itu, tim juga berbasis pada data kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dihimpun Komite Keselamatan Jurnalis dan Bidang Advokasi AJI Indonesia.

Tim juri untuk Udin Award 2023 terdiri dari Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, Dosen Universitas Islam Indonesia dan peneliti Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Masduki, dan Pengurus AJI Indonesia Bidang Advokasi, Musdalifah Fachri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI