Suara.com - Protes besar-besaran dilakukan oleh warga Air Bangis, Sumatera Barat sejak Senin, (31/07/2023) kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Protes ini dipicu atas penolakan warga Air Bangis terhadap proyek strategis nasional (PSN) yang dicanangkan akan menggunakan lahan sebesar 30 ribu hektar untuk pembangunan industri perminyakan PT Abaco Pasifik Indonesia.
Namun, Mahyeldi tak juga menampakkan diri hingga Jumat, (04/08/2023) kemarin dan membuat massa semakin marah. Terlebih lagi, Mahyeldi diketahui memilih menemui massa tandingan dibanding warga Air Bangis yang menunggu kehadirannya.
Kini, sosok Mahyeldi jadi sorotan publik. Lalu, siapa Mahyeldi sebenarnya? Simak inilah selengkapnya.
H. Mahyeldi Ansharullah. S.P merupakan Gubernur Sumatera Barat ke-10 yang memiliki gelar Datuak Marajo. Latar belakangnya sebagai politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil menghantarkannya ke jabatan tertinggi di Provinsi Sumatera Barat ini.
Pria yang berasal dari Kabupaten Agam ini pernah dikenal sebagai aktivis keislaman yang sudah dimulainya sejak masih belia.
Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Andalas ini juga memulai karier politiknya saat dirinya terpilih sebagai anggota DPRD Sumatera Barat dalam pemilu tahun 2004. Ia juga diamanahkan untuk menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat pada periode 2004 hingga 2009.
Namun di tengah kenaikan kariernya sebagai anggota DPRD, Mahyeldi mengundurkan diri karena terpilih sebagai Wakil Wali Kota Padang tahun 2009 mendampingi Wali Kota Fauzi Bahar.
Selama masa jabatannya bersama Fauzi sejak tahun 2009 hingga 2014, banyak program yang dijalankan oleh Mahyeldi termasuk pengadaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
Mahyeldi akhirnya mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Padang pada tahun 2013 dan akhirnya dilantik di tahun 2014 bersama sang wakil, Emzalmi. Berbagai program pembangunan pun dilaksanakan selama jabatan Mahyeldi.