Suara.com - Ibrahim Traore merupakan seorang perwira militer sekaligus presiden Burkina Faso. Namanya pun belakangan ini menjadi perbincangan usai mendukung kudeta militer pada Negara tetangga, yakni Niger.
Hal ini pun kemudian mengundang rasa penasaran sebagian orang mengenai profil Presiden Burkina Faso Ibrahim Tarore. Nah bagi yang ingin mengenal sosoknya, simak berikut ini profil Presiden Burkina Faso Ibrahim Tarore yang dilansir dari berbagai sumber.
Profil Presiden Burkina Faso Ibrahim Tarore
Ibrahim Tarore merupakan Presiden Burkina Faso yang lahir pada tahun 1988. Ibrahim Tarore pernah menempuh pendidikan di Universitas Ouagadougou. Selain itu, beliau juga pernah mengikuti Asosiasi Mahasiswa Muslim.
Baca Juga: Konflik Myanmar: Berperang Melawan Militer Demi Demokrasi
Pada tahun 2010, dia bergabung bersama tentara Burkina Faso. Lalu, pada tahun 2023 Tarore dipromosikan menjadi kapten. Menurut berbagai sumber, Tarore tergabung dalam pasukan khusus "Cobra", yakni sebuah unit kontrateroris yang berdiri tahun 2019.
Namun, ada juga yang bilang bahwa Ibrahim Tarore tidak bergabung dalam pasukan “Cobra”, tapi bertugas di resimen artileri. Hal ini pun masih menjadi perdebatan apakah Tarore tergabung dalam pasukan khusus “Cobra” atau tidak.
Pada awal tahun 2022, Traore menjadi bagian dari kperwira militer yang memberikan dukungan kudeta Burkina Faso. Selain itu, Tarore juga membawa junta militer Gerakan Patriotik untuk Pengawalan dan Pemulihan ke tampuk kekuasaan.
Tarore juga diketahui menjabat kepala unit militer di wilayah Kaya, yakni sebuah kota yang berada di utara Burkina Faso. Tarore ini disebut sebagai salah satu dari sekian banyak perwira muda yang mampu berperang di garis depan untuk melawan pemberontak selama masa pemberontakan jihadis di kawasan Burkina Faso.
Pada masa kepemimpian Paul-Henri Sandaogo Damiba yang meruakan pemimpin Junta, banyak pendukung kudeta yang merasa tidak puas dengan kinerjanya. Ia dianggap tak memiliki kemampuan menangani pemberontakan jihadis.
Baca Juga: Seorang Wanita Habiskan Lebih dari 1 Dekade Diperbudak sebagai 'Istri ke-5'
Traore dan perwira lainnya pun kemudian mengklaim bahwa meraka telah mencoba untuk membuat Damiba ‘fokus kembali’ pada pemberontakan, akan tetapi pada akhirnya mereka memilih untuk menggulingkannya dengan alasan "ambisinya telah menyimpang dari apa yang kami ingin lakukan".
Menginjak usia 34 tahun, Traore menerima pangkat Kapten. Ia pun menyatakan bahwa dirinya adalah kepala Gerakan Patriotik baru untuk Perlindungan dan Pemulihan.
Demikian ulasan mengenai profil Presiden Burkina Faso Ibrahim Tarore yang belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat atas kinerjanya. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi